menghilangkan bekas luka dengan silikon gel

Bekas Luka : Kenapa Bisa Terbentuk & Bagaimana Menghilangkannya

Bekas luka merupakan bagian alamiah proses penyembuhan tubuh, perbaikan luka di kuit dan jaringan lainnya. Bekas luka bisa diakibatkan masalah sepele seperti jerawat, penyakit (misal: cacar air), bekas operasi sampai akibat kecelakaan. Silikon gel terbukti efektif menghilangkan bekas luka hipertrofi.

Bagaimana bekas luka terbentuk?

Bekas luka (scars) terbentuk saat dermis (lapisan kulit dalam dan tebal) rusak. Tubuh membentuk serat kolagen baru untuk memperbaikinya, dan terbentuklah bekas luka. Bekas luka baru akan memiliki tekstur yang berbeda dibandingkan kondisi kulit di sekitarnya.

Ada berbagai jenis bekas luka. Sebagian besar datar dan pucat. Namun, jika tubuh memproduksi terlalu banyak kolagen, bekas luka bisa menjadi lebih menonjol – disebut hipertrofi atau keloid untuk yang lebih parah.

Baca : Keloid, Luka Parut yang Terus Tumbuh

Beberapa bekas luka mungkin tampak cekung/ berlubang, misalnya pada bekas jerawat atau luka bedah. Jenis parut ini terjadi saat struktur yang menopang kulit (lemak atau otot) hilang.

Atau bekas luka muncul sebagai kulit yang menegang (stretch mark). Ini biasanya terjadi saat kulit meregang dengan cepat, misalnya selama kehamilan atau pertumbuhan. Selain itu, bekas luka ini dapat terjadi saat kulit berada di dalam tekanan, di dekat sendi misalnya, selama proses penyembuhan.

Silikon gel terapi paling efektif untuk bekas luka

Meskipun tidak bisa sepenuhnya dihilangkan, bekas luka bisa disamarkan. “Bekas luka pada dasarnya muncul akibat putus atau rusaknya kontinuitas jaringan. Yang perlu dipahami luka dan bekas luka adalah dua hal berbeda, membutuhkan perawatan yang berbeda pula,” kata Estri, S.Si, Apt, selaku Brand Activation Manager PT Transfarma Medica Indah.  

Hingga saat ini silikon gel terbukti menjadi bahan aktif yang paling efektif (sekaligus terapi lini pertama) untuk menyamarkan bekas luka. Riset menyatakan silikon gel akan mengurangi hilangnya air di permukaan kulit (trans-epidermal water loss/TEWL) dan menormalkan proses persinyalan yang mengakibatkan produksi kolagen berlebih dan membentuk bekas luka hipertrofi/keloid.

“Silikon gel memperbaiki fungsi lapisan kulit teratas dengan cara menahan penguapan, membantu mengembalikan kelembapan kulit, menekan proses TEWL sehingga tidak terjadi kehilangan cairan berlebih dan membantu menekan produksi kolagen berlebih,” ujar Estri dalam webinar apoteker, Kamis (8/10/2020).

Salah satu produk perawatan bekas luka yang telah teruji klinis adalah Dermatix Ultra. Ia mengandung silikon gel dengan formula terbaru berupa teknologi CPX dan vitamin C ester. Riset Dr. Marjan Sepehrmanesh tahun 2006 pada 1.522 orang mendapati kombinasi silikon gel dan vitamin C ester efektif menyamarkan bekas luka hingga 80% dalam waktu 2 bulan.

“Dermatix bekerja seperti plester pada permukaan bekas luka dengan daya oklusi / tekan yang kuat sehingga cepat meratakan bekas luka yang menonjol,” imbuh Estri. “Aman digunakan untuk berbagai usia, termasuk anak-anak. Mudah digunakan di seluruh area kulit, termasuk wajah, persendian dan siku. Hasil maksimal terlihat dalam 2 bulan.”

Dermatix efektif untuk bekas luka menonjol, tebal, kehitaman atau kemerahan seperti bekas luka operasi, terbakar, terpotong, tergores, digigit serangga. Atau, untuk penyakit kulit seperti alergi. Juga bisa untuk terapi tambahan pada bekas luka keloid. (jie)

Baca juga : Pilihan Terapi Keloid