Bedah Bariatrik, Operasi Pengecilan Lambung yang Mengembalikan Fungsi Seks Pria | OTC Digest

Bedah Bariatrik, Operasi Pengecilan Lambung yang Mengembalikan Fungsi Seks Pria

Bedah bariatrik atau prosedur pengecilan lambung adalah upaya medis ekstrim untuk menurunkan berat badan penderita obesitas, setelah terapi diet dan olahraga tidak mungkin dilakukan.

Operasi pengecilan lambung di Indonesia tercatat pernah dilakukan pada seorang bocah laki-laki, Arya Pramana (13 tahun) asal Karawang, Jawa Barat yang pernah memiliki berat hingga 192 kg. Hari ini rencananya juga dilakukan pada Titi Wati (37 tahun), penderita obesitas wanita dengan bobot 220 kg asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah.  

Perubahan hormon, penurunan fungsi seksual, dan berkurangnya kepuasaan saat melakukan hubungan intim banyak dialami oleh mereka yang menderita obesitas, baik pria atau wanita. Pria obesitas diketahui mengalami penurunan hormon testosteron, kepuasan seksual dan gangguan kesuburan, dibandingkan pria dengan berat badan normal. Rata-rata kemungkinan infertilitas pria dikatakan meningkat 10% untuk setiap peningkatan kelebihan berat badan 9 kg.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Shahzeer Karmali Lee, berkolaborasi dengan Yung Lee dari McMaster University dan Jerry Dang dari Universtiy of Alberta, Kanada meninjau penelitian yang tersedia tentang pengaruh prosedur ini pada hormon seks pria dan kualitas sperma.

Secara keseluruhan, terdapat 28 studi yang dilakukan antara tahun 1998 – 2018, dengan menggunakan jumlah data >1000 pasien. Semua studi meneliti efek bedah bariatrik pada hormon seks pria atau karakteristik sperma pada pasien obesitas.

Baca juga : Bedah Bariatrik Selamatkan Nyawa Penderita Obesitas Ekstrim

Lee dan tim menemukan bahwa kadar hormon testosteron meningkat signifikan setelah dilakukan bedah bariatrik. Konsisten dengan peningkatan testosteron, level luteinizing hormone (LH), follicle stimulating hormone (FSH) dan sex hormone-binding globulin (SHBG) juga meningkat drastis; ini adalah hormon-hormon yang berperan penting dalam sistem reproduksi pria/wanita. Jumlah hormon seks wanita estradiol dan prolaktin tercatat turun.

Perubahan hormonal tersebut berarti tingkat ereksi penis juga membaik secara signifikan setelah bedah bariatrik. Namun di satu sisi, karakteristik sperma seperti volume, konsentrasi dan kemampuan geraknya tidak banyak berubah setelah operasi bariatrik.

“Ini mungkin karena setiap perubahan positif hormonal setelah bedah bariatrik dibarengi oleh kekurangan dan malabsorpsi gizi,” papar Lee dilansir dari sciencedaily.com.

Operasi bariatrik tampaknya efektif dalam meningkatkan hormon seks pria dan mengurangi hormon seks wanita pada pasien obesitas pria. Namun, pada tinjauan tersebut juga menunjukkan prosedur bariatrik tidak memiliki manfaat pada parameter sperma. (jie)

Baca juga : Arya Permana – Dulu 192 Kilo, Sekarang Langsingan