Zaskia Adya Mecca Melawan Teror DBD
zaskia

Zaskia Adya Mecca Melawan Teror DBD

 Terserang demam berdarah sangat menderita, rasanya seperti mau mati. Dengan segala daya, ia berusaha agar semua anggota keluarganya bebas dari gigitan nyamuk.

 

Artis dan perancang busana Zaskia Adya Mecca (28 tahun) sudah tiga kali bersinggungan dengan demam berdarah dengue (DBD). Dua kali menyerang dirinya dan sekali menyerang anak pertamanya, Kana Sybilla Bramantyo (6 tahun). Si kecil Sybill kena demam berdarah saat berusia 4 tahun.

“Serangan DBD membuat aku terpukul. Di rumah tidak ada genangan air, aku mandi pakai shower untuk menghindari bak air. Barang-barang yang bisa menampung air ditutup, anak-anak selalu memakai baju lengan panjang dan celana panjang. Aku jaga mereka main di luar rumah dan tidak terlalu banyak di out door. Tapi kok kena DBD. Ternyata, anak tetangga yang baru berumur 9 bulan juga kena DBD,” papar istri sutradara Hanung Bramantyo ini.

Sybill opname di rumah sakit selama 10 hari. Pada 4 hari pertama, trombositnya turun sampai  10-12 ribu (normal 150.000 –  450.000). Hari ke 5, trombosit mulai naik.

“Kita mungkin bisa membawa anak ke rumah sakit dengan dokter terbaik. Punya uang untuk membeli obat yang mahal. Tapi, melihat anak kena DBD dan trombositnya turun, kita tidak bisa apa-apa. Rasanya tegang banget, nangis terus, takut dia shock,” kenang pemeran Sarah dalam sinetron Kiamat Sudah Dekat ini.

Ibu tiga anak ini menyatakan, itu merupakan pengalaman yang ia tidak ingin alami lagi. Apalagi, saat itu ia masih harus merawat Kala Madali Bramantyo, anak kedua, yang masih bayi. Sebelum itu, Zaskia sudah dua kali kena DBD. Yang pertama, setelah melahirkan Sybill dan Kala. 

Terserang DBD rasanya seperti mau mati. Badan terasa tidak enak dan kepala sakitnya minta ampun. Ia membayangkan, jika orang dewasa saja kewalahan menahan sakit, apa jadinya dengan anak kecil.

“Dulu itu salahku. Sebagai ibu, setiap kali habis melahirkan, seluruh perhatian tercurah ke bayi, sampai-sampai lupa memelihara kesehatan sendiri. Capek, kurang tidur. Daya tahan tubuh pasti menurun. Ditambah lagi, seminggu setelah melahirkan anak kedua aku sudah harus shooting,” katanya. “Trombosit turun dan terus drop.”

Belum selesai dengan urusan demam berdarah, Zaskia sempat dibuat parno oleh berita penyebaran virus Zika beberapa waktu lalu, yang notabene pembawa virusnya nyamuk yang sama, Aedes aegypti.

Ketika itu ia sedang hamil empat bulan anak ketiga. Rasanya ia ingin bayinya segera lahir. Apalagi tersiar kabar, di Jambi ada yang terserang virus zika.

“Aku tambah panik. Kamar aku semprot, tiap ada nyamuk rasanya takut banget. Mas Hanung sampai marah, karena pikiran negatif akan berpengaruh ke bayi dalam  kandungan,” ujar pemeran utama film Ayat-Ayat Cinta ini. Virus Zika memang bisa menyebabkan mikrosefalus (ukuran kepala dan otak lebih kecil dari rata-rata). Masalahnya, Zaskia tak ingin kecolongan.

Tiga kali diteror demam berdarah dengue, menyadarkan Zaskia bahwa selain memproteksi anak, diri sendiri juga perlu dilindungi. “Anak-anakku masih kecil, perlu didampingi ibu. Kalau aku tumbang bisa kacau. Suami bagaimanapun tidak biasa ngurus anak kayak istri,” ujar ibu Bhai Kaba Bramantyo, anak ketiga yang kini berusia 3 bulan.

Over protective

Menyaksikan derita anak yang terserabng DBD, ia tak keberatan bila dibilang over protective terhadap anak. Ia merasa, lebih baik sedia payung sebelum hujan. Ia adalah tipe ibu yang tidak bisa pisah dengan anak-anaknya. Saat harus bekerja pun, anak-anak biasanya diajak. Ke lokasi shooting ia biasa membawa kelambu, dan tidak lupa mengoleskan lotion antinyamuk serta  memakaikan baju lengan panjang. Tak lain untuk menjaga buah hatinya.

Anehnya, meski kegiatan di luar ruang sudah dibatasi, “Nyatanya Sybill tetap kena DBD. Jadi aku pikir solusinya bukan itu, dan lagi anak-anak kan butuh kegiatan luar ruang.” Jadi, anak-anak ia bebaskan – sampai batas tertentu – bermain di luar ruangan.

Proteksi tetap dilakukan dengan cara membeli produk-produk yang aman untuk bayi dan anak-anak. Ia memakaikan minyak telon yang sekaligus berfungsi sebagai antinyamuk. “Diusapkan ke bagian-bagian tubuh yang terbuka, Alhamdulillah aku tidak pernah lagi menemukan bekas gigitan nyamuk,” ujarnya.

Ramadhan dan Idul Fitri

Selama bulan suci Ramadhan sampai Idul Fitri, kesibukannya berlipat. Ditambah lagi, ia punya  brand fashion hijab sendiri. Tahun ini di sela aktivitasnya di televisi, Zaskia menemani saat promo film terbaru sang suami ke beberapa daerah. “Tahun lalu, aku dilarang jadi artis Ramadhan sama mas Hanung, hasilnya aku nganggur dan hamil. Sekarang mas Hanung bilang, oke deh kamu boleh shooting daripada nambah anak lagi, hahaha…” 

Anak pertamanya mulai menjalankan ibadah puasa untuk pertama kali, mengikuti teman-temannya yang juga mulai berpuasa. “Puasa tampaknya akan menjadi kegiatan yang menyenangkan buat Sybill, karena dia paling susah kalau disuruh makan. Beda dengan adiknya, Kala (3 tahun) yang tukang makan. Mau lagi nangis heboh, kepala benjol, kalau ditanya: mau roti? Nangisnya langsung berhenti,” katanya. “Anak yang puasa atau belum, aku libatkan mereka makan sahur dan buka puasa bareng.”

Saat hari Idul Fitri, keluarga besar Hanung Bramantyo dan Zaskia memiliki ritual yang berbeda. Zaskia yang asli Jakarta biasanya mengunjungi keluarga dan kerabat setelah solad Ied. Makan di rumah kerabat, kemudian pindah ke rumah kerabat yang lainnya. Makan lagi.

“Dua hari lebaran muter-muter ke rumah kerabat yang bisa ketemunya pas lebaran. Kami belum akan sampai rumah sebelum jam 10 malam,” paparnya. Ini jauh berbeda dengan kebiasaan keluarga besar sang suami di Jogjakarta. Setelah solat Ied,  warga di sekitar rumah Hanung berkumpul di halaman masjid dan saling bersalaman.

“Sekitar 300-400 orang bersalam-salaman, baru selesai sekitar jam 09.30. Aku pikir, habis itu bakal berkunjung ke rumah kerabat. Aku sudah dandan cakep, eh ternyata mas Hanung ganti baju terus tidur. Keluarga biasanya baru datang sore hari. Lebaran di Jogja sesantai itu. Tahun ini jatahnya lebaran di Jakarta.” (jie)