Neno Warisman, Dehidrasi Sebabkan Kelahiran Caesar | OTC Digest

Neno Warisman, Dehidrasi Sebabkan Kelahiran Caesar

Melahirkan secara alami, merupakan dambaan Neno Warisman (52 tahun). Kenyataannya, artis yang sekarang aktif di bidang kerohanian dan pendidikan ini, melahirkan ketiga anaknya dengan cara caesar.

Ikut trend di kalangan artis? “Karena kondisi kesehatan,” ujar Neno. Ketika melahirkan anak pertama, Giffari Zakka Waly (kini 23 tahun), terjadi previa totalis (plasenta di bawah menutup jalan rahim). Melahirkan anak kedua, Maghfira Izzani Maulania (kini 21 tahun), ada masalah dengan tali pusat. Hamil anak ketiga, Neno optimis bisa melahirkan dengan cara normal. Harapannya pupus. “Kelahiran Raudya Tuzzahra Ramadhani (kini 19 tahun) diawali dengan pecah ketuban,” katanya. Ditambah lagi, keterlambatan dalam perawatan.

Selama 36 jam pasca-operasi, ia tidak boleh minum. Hanya 8 tetes air teh tawar yang membasahi bibir dan tenggorokan. Neno seperti mendapat pencerahan. Ia sadar,betapa air sangat dibutuhkan oleh tubuh. Saat itu, kadar Hb-nya selama seminggu hanya 3 mg/dl (normal Hb 11-12 mg/dl). Jantungnya dipantau ekstra ketat. Ia tidak boleh dijenguk, untuk menjaga perubahan emosi yang berakibat pada naik-turunnya Hb.

“Saya ternyata kurang minum air putih dan buah,” ujar Neno. Tanpa disadari, ia sering mengalami dehidrasi. Jadi, jangankan melahirkan, buang air besar (BAB) saja sulit/tidak teratur. Tubuhnya seperti mobil tanpa oli. “Dulu, saya tidak biasa makan buah. Ibaratnya kalau tidak dikupasin dan diemploke (disuapkan) ke mulut, nggak mau makan. Dalam 2 hari, saya paling hanya minum segelas air putih,“ kata pemilik nama asli Titi Widoretno Warisman ini.

Anti 4P

Kini, Neno disiplin minum air putih. Bangun tidur, ia minum 2 gelas dan segelas lagi berapa saat kemudian. Segelas terakhir, diminun sebelum tidur. Total, ia minum 10 gelas air putih/hari. Efeknya, “Migrain, kram perut dan kelelahan yang biasa menyerang hilang,” katanya.

Kondisi itu tampaknya karena ia anti 4 P (pemutih, penyedap, perasa dan pewarna). Ia juga tidak mengonsumsi makanan dari tepung selain tepung sagu, anti gula putih dan kalau menggoreng selalu dengan minyak kelapa atau minyak zaitun.

Ia mengganti nasi dengan jagung, singkong atau ubi. Jika ingin makan nasi, beras direndam 7 jam untuk menghilangkan pemutihnya. Garam mengambil langsung dari laut karena kandungan mineralnya lebih banyak. Intinya, menghindari makanan yang diproses.

Sayuran, pilih yang dimakan ulat dan dicuci bersih. “Kalau ulat mau makan, berarti sayuran aman tidak ada pestisidanya,” katanya. Umbi-umbian, sayuran, daging/tempe /tahu, dan buah (atau jus) menjadi menu hariannya.

Jika makan di luar, ia memilih masakan yang dibakar dan polos tanpa bumbu (bumbu dipisah untuk sekedar dicocol). Porsi makan diatur: karbohidrat 70gr/hari ditambah protein dan sayur. Buah dimakan mentah atau dijus, 3x/hari. Ini adalah anger management melalui makanan.

“Emosi menjadi lebih lunak. Kalau marah cepat reda,” ujar penulis buku Izinkan Aku Bertutur ini.

Dengan menempuh gaya hidup sehat, berat badannya turun 15 kg dari 76 kg dalam waktu 2 bulan. Kini beratnya stabil 60-61 kg (tinggi 156 cm). Dan, karena dinilai bagus, ia meneruskan kebiasaannya sejak masih gadis: minum segelas jamu tiap sore. Jamunya campuran kapulaga, kulit jeruk nipis, kunyit, alang-alang, pegagan plus gula aren. (jie)