Titi Rajo Bintang: Makin Bugar Tanpa Nasi | OTC Digest

Titi Rajo Bintang: Makin Bugar Tanpa Nasi

Makan sembarangan, tidak pernah olahraga, kurang istirahat. Dulu, seperti inilah keseharian penabuh drum Titi Rajo Bintang. Sejak menikah lagi November 2016, pola hidupnya jadi lebih sehat dan teratur. “Sekian belas tahun, ritme badanku sama, dengan kebiasaan jelek yang sama,” ujarnya. Membina keluarga bersama Adrianto Djokosoetono, Titi bekerja hanya untuk kesenangan, tidak ngoyo.  “Banyak diem, terasa nggak enak dan jadi bad mood. Aku ngerasa, badanku nggak fit.”

Kelahiran 10 Februari 1981 ini memperbaiki pola makan dan mulai belajar masak. “Seringnya western food. Praktis, tidak banyak bumbu. Semua ditumis atau direbus. Kalau masakan Indonesia cemderung banyak minyak.”  Ia memilih bahan makanan yang bagus dan berkualitas. “Kalau bahannya segar dan bagus, tidak perlu banyak bumbu.”

Perlahan, nasi dikurangi hingga sekarang sama sekali tidak makan nasi. “Awalnya susah. Sekarang aku merasakan kalau makan nasi, perut jadi kembung dan begah, terus malas,” ucap ibu satu anak ini. Sumber karbo diperoleh dari sayur atau kentang. Nggak lemes? “Biar gak makan nasi tapi ada asupan ayam, daging, ikan, sayur dan banyak buah ditambah olahraga, badan gak ada capeknya. Semangat terus, mood juga bagus.”

Ia sadar harus mengetahui kondisi tubuh. Saat merasa agak keliyengan karena kurang karbo, ia makan nasi merah. Ia tak hendak memaksa diri ingin kurus dengan tidak makan, apalagi sampai pingsan. Titi sudah menemukan olahraga yang disukai. Pernah mencoba yoga dan berenang, tapi tidak terlalu suka.  Kini ia sedang senang-senangnya pilates dan bersepeda.

“Sejak sepedaan, badanku kuat dan jadi senang. Cepat kurus juga, karena bersepeda kan latihan kardio. Dari atas sampai bawah, semua bergerak.” Ia biasa bersepeda 2 -3 x seminggu. Sekali bersepeda, bisa 2 jam, “Dari SCBD gowes bersama teman-teman ke Kota. Di sana makan, lalu gowes balik. Olahraga harus fun.”

Sesekali, ia menyelam (diving). Buatnya, diving itu kepuasan lahir batin, “Kalau lagi stres, setelah diving jadi tenang.” Ia juga lebih sadar untuk menjaga kelestarian lingkungan, dan bersyukur atas kehidupan yang dimiliki. (nid)