bella hadid bagikan rasanya hidup dengan penyakit lyme

Bella Hadid Bagikan Seperti Apa Rasanya Tiap Hari Hidup dengan Penyakit Lyme

Sakit kepala, nyeri otot, insomnia, pikiran berkabut (brain fog) – Bella Hadid membagikan rasanya hidup dengan penyakit lyme yang ia perangi tiap hari. Model internasional itu menunjukkan setidaknya 30 gejala penyakit lyme yang ia harus lawan, termasuk gangguan kegelisahan, sensitif pada cahaya dan suara, nyeri sendi, kesemutan dan infeksi jamur.

Model berusia 23 tahun ini membagikan gejala yang ia rasakan lewat diagram dan infografik yang diposting di Instagram chef asal Palestina Joudie Kalla.

“Setiap hari saya merasakan setidaknya 10 dari atribut (gejala) ini tanpa gagal… mungkin sejak umur 14 tahun, tetapi menjadi lebih agresif saat saya 18 tahun,” tulis model cantik itu, yang didiagnosis penyakit lyme pada 2012.

Gejala-gejala tersebut adalah, “Yang kami derita tiap hari. Tanpa ada obatnya,” tambahnya.

Penyakit lyme adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang ditularkan oleh gigitan kutu rusa. Terdapat empat spesies yang paling sering menyebabkan penyakit lyme, yaitu Borrelia burgdorferi, Borrelia mayonii, Borrelia afzelii, dan Borrelia garinii.

Untuk menularkan infeksi, kutu harus menempel pada kulit seseorang selama 24-48 jam. Durasi waktu yang dibutuhkan untuk mentransmisikan bakteri ke seseorang cukup lama, dan umumnya orang tidak akan sadar pernah tergigit kutu.

Gejala khas penyakit lyme seperti sakit kepala, demam, kedinginan, kelelahan, nyeri sendi, dan migrain eritema, ruam ‘bull-eye’ yang terjadi pada 70-80% kasus.

Karena disebabkan oleh infeksi bakter, penyakit lyme biasanya diobati dengan antibiotik seperti doksisiklin atau amoksilin. “Penderita biasanya bisa sembuh total dan cepat dengan pengobatan yang sesuai,” terang Purvi Parikh, MD, ahli imunologi di NYU Langone Health, AS, dilansir dari Health.

Namun pada beberapa kasus, infeksi bisa menjadi lebih berat dan lama – disebut lyme kronis – seperti yang dialami Bella Hadid.

CDC (Centers for Disease Control and Prevention) menggambarkan suatu kondisi yang disebut sindrom penyakit lyme pascaperawatan (PTLDS), di mana pasien yang sebelumnya pernah dirawat karena penyakit Lyme memiliki gejala nyeri, kelelahan, atau kesulitan berpikir yang bertahan lama lebih dari enam bulan setelah mereka menyelesaikan pengobatan awal mereka.

The international Lyme and Associated Disease Society (ILADS) merekomendasikan mereka yang mengalami lyme kronis membutuhkan perawatan yang bersifat individual, dan mungkin memerlukan antibiotik yang diperpanjang.

Melanjutkan hidup dengan penyakit tak terlihat

Sejak Bella Hadid pertama kali didiagnosis dengan apa yang dia sebut "penyakit tak terlihat," dia berbicara secara teratur tentang bagaimana hal itu telah mempengaruhi hidupnya.

Dalam sebuah wawancara dengan majalah Evening Standard, dia mengungkapkan bagaimana penyakit tersebut mempengaruhi ingatannya.

"Saya berhenti mengemudi karena saya sering menabrak, akibat otak saya berhenti bekerja, "katanya. "Saya kelelahan sepanjang waktu. Itu memengaruhi ingatan saya, jadi saya tiba-tiba tidak ingat bagaimana cara mengemudi ke Santa Monica dari Malibu tempat saya tinggal."

Dalam pertemuan tahunan the Global Lyme Alliance pada tahun 2016 lalu, Bella Hadid memberikan pidato yang kuat : “Hidup tidak selalu seperti apa yang terlihat dari luar, dan bagian tersulit dari perjalanan ini adalah harus dinilai dari penampilan Anda, bukan dari perasaan Anda.”

Ia melanjutkan, “Saya tahu bagaimana rasanya tidak ingin bangun dari tempat tidur karena nyeri tulang dan kelelahan, dan berhari-hari tidak ingin bersosialisasi atau berada di sekitar orang-orang karena gangguan kecemasan dan pikiran berkabut. Setelah bertahun-tahun seperti ini, Anda mulai terbiasa hidup dengan penyakti, tidak sembuh, tetapi melanjutkan hidup hidup Anda.” (jie)