Cara Mudah Belajar Matematika, seperti Apa Tipsnya?
cara_mudah_belajar_matematika

Cara Mudah Belajar Matematika, seperti Apa Tipsnya?

Mendengar ‘matematika’, umumnya langsung terbayang hitung-hitungan rumit, angka dan simbol, serta guru yang galak. Tak heran, banyak anak yang takut dengan matematika. Padahl sebenarnya, cukup banyak cara mudah belajar matematika, yang akhirnya akan membuat anak menyukai pelajaran tersebut.

Boleh jadi, matematika terasa sulit dan rumit karena cara pengajarannya kurang pas. Rektor Universitas Taruma Negara Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, I.P.M mengungkapkan, proses pembelajaran akan membentuk kemampuan matematika anak. “Jadi harus dipastikan anak paham benar konsepnya mulai dari dasar, sebelum diajarkan konsep-konsep yang lebih rumit. Kalau pemahaman konsep dibangun bertahap sesuai levelnya, tidak akan serumit itu,” ujar Prof. Purna.

Misalnya saat belajar trigonometri. Prof. Purna menjelaskan bahwa Sin, Cos, Tangen itu adalah posisi atau koordinat. Maka terlebih dulu, anak diberi contoh posisi benda dalam ruangan. Setelah ia paham, baru masuk ke rumus.

Hal lain yang membuat matematika terkesan menyeramkan yaitu doktrin. “Ketika orang tua bilang bahwa matematika itu sulit, anak langsung menganggap matematika sebagai momok. Ubah dulu persepsi; matematika itu mudah dan menyenangkan,” ujar pakar parenting Kurnia Widhiatuti.

6 Tips Cara Mudah Belajar Matematika

Matematika bisa dipelajari oleh semua orang, bukan hanya untuk anak pintar saja. Matematika penting untuk dipelajari karena akan digunakan sepanjang hidup, dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari menakar bumbu saat memasak, kegiatan jual beli, hingga penggunaan yang rumit seperti membuat arsitektur, semua menggunakan matematika.

Untuk itu, penting bagi orang tua untuk memfasilitasi anak belajar matematika. Berikut ini tips dari Prof. Purna dan Bunda Kurnia mengenai cara mudah belajar matematika.

1. Pelajari sesuai kegunaan

“Kalau kita tunjukkan kegunaannya, anak pasti tertarik. Misalnya untuk membeli mainan atau barang kebutuhan anak. Jangan langsung diajarkan tanpa anak mengerti kegunaannya,” ujar Prof. Purna. Dengan memahami kegunaan dan aplikasi matematika dalam kehidupan sehari-hari, anak pun akan lebih tertarik untuk mempelajarinya.

2. Mulai dari level sederhana

Pembelajaran matematika hendaknya dimulai dari level yang mudah atau sederhana, baru naik ke deraja yang lebih tinggi. “Kalau anak sudah paham di level sederhana, baru meningkat ke level yang lebih tinggi,” tegas Prof. Purna. Cara pembelajaran seperti ini juga akan melatih anak untuk belajar membuat skala prioritas dari tiap persoalan.

3. Bangun pemahaman

Pengajaran matematika yang hanya mengedepankan hafalan tanpa membuat anak memahami konsepnya, membuat matematika terkesan sulit. Pembelajaran matematika perlu mengambil bentuk yang logis dan nyata. Hal ini sangat membantu untuk membuat anak merasa matematika itu mudah.

Bunda Kurnia menekankan, jangan hanya menyuruh anak untuk menghafal. “Misalnya anak diminta untuk menghafal perkalian, tapi tidak memahami konsep perkalian. Ketika ia tidak mengerti konsepnya, dia hanya akan mengingat,” terangnya.

4. Pelajari sesuai kebutuhan

Ilmu matematika sangatlah luas, mulai dari yang sangat sederhana seperti jual beli, hingga hitungan yang paling rumit. “Kita harus sesuaikan penggunaannya di level apa. Kalau di level pemrograman misalnya, tentu harus tingkat tinggi. Tapi kalau tidak, pada level secukupnya saja. Yang penting ketika suatu saat anak membutuhkan pelajaran yang lebih rumit, ia tahu di mana harus mencarinya,” tutur Prof. Purna.

5. Belajar dari hal sehari-hari

Siapa sangka, beberes rumah bisa menjadi salah satu cara belajar matematika. “Saat merapikan barang atau mencuci piring, kita belajar untuk membuat klasifikasi. Saat menyapu, anak belajar detail. Ini melatih kemampuan anak untuk menganalisis,” tandas Bunda Kurnia.

Pada anak yang lebih kecil, matematika bisa diajarkan melalui metode bermain. Misalnya menghitung, serta mengelompokkan benda sesuai warna, bentuk, atau ukuran.

6. Manfaatkan aplikasi belajar

Cara lain yaitu memanfaatkan aplikasi belajar yang interaktif. Misalnya CoLearn, start-up aplikasi belajar lokal asal Indonesia (https://colearn.id/tanya). “Melalui aplikasi daring, pelajaran matematika dipermudah karena banyak ilustrasi, skema, video, dan tampilan-tampilan menarik, yang bisa membawa kemampuan matematika yang lebih baik,” Prof. Purna memaparkan.

Hal senada disampaikan oleh Bunda Kurnia. Menurutnya, melibatkan pihak lain seperti aplikasi belajar CoLearn merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan orangtua untuk menghilangkan kesan “horor” dari matematika. “Sistem belajar yang unik, lucu, dan menyenangkan, membuat anak senang belajar. Apalagi gurunya masih muda, dan metode belajar yang digunakan dekat dengan yang ada di sekitar anak,” ujarnya. Dengan cara seperti ini, paradigma anak terhadap matematika bisa menjadi lebih positif.

Ya, ada banyak cara mudah belajar matematika. Tentunya, kemampuan tiap anak berbeda. Ada anak yang bisa cepat paham, ada yang perlu diulang-ulang. Kita tak perlu menekan anak untuk menjadi jenius matematika, tapi ajaklah anak untuk belajar, dan tidak cepat menyerah saat menemui kesulitan. (nid)

___________________________________________

Ilustrasi: Kids in class photo created by gpointstudio - www.freepik.com