langkah untuk meningkatkan kepercayaan diri anak
membangun kepercayaan diri anak

5 Langkah Membangun Kepercayaan Diri Anak

Kepercayaan diri - istilah kerennya adalah self esteem - sangat penting bagi kita untuk membangun konsep diri yang lebih baik. Tapi apa manfaat kepercayaan diri bagi perkembangan anak?

Banyak yang lupa bahwa kepercayaan diri anak harus dibangun sejak dini dari keluarga. Perlu diketahui bila kepercayaan diri merupakan kunci terhadap perkembangan anak. Ini wajib orangtua berikan. Hal tersebut akan mempengaruhi masa depannya terutama pada jenjang pendidikan yang ditempuh.

Namun, sebagian besar orangtua terlalu mengandalkan pendidikan formal atau informal ketika sibuk mengurus pekerjaan. Tak heran apabila anak kurang memperoleh perhatian yang bisa menyebabkan timbul perilaku buruk.

“Seharusnya sebelum anak memasuki lingkup pendidikan formal maupun informal, hendaklah orangtua mengajarkan terlebih dahulu bagaimana cara menghargai diri sendiri supaya anak tidak selalu minder, beradaptasi secara baik dan dapat menguatkan motivasi saat mendapat kegagalan. Dengan begitu, anak akan belajar menerima segala sesuatu apa adanya,” terang Ni Made Putri Ariyanti, M.Psi, psikolog dari aplikasi konsultasi psikologi online Riliv.

Orangtua seyogyanya jangan abai karena kepercayaan diri anak yang rendah, bisa berakibat pada sulit membangun pertemanan, menjalin komunikasi dan selalu mengandalkan orang lain.

“Sebenarnya, anak itu menyimpan kelebihan yang dia sendiri malas mencari tahu. Jadinya, ia merasa bahwa dirinya tidak bisa apa-apa,” tambah Putri.

Orangtua wajib mengetahui apakah anak itu dapat memulai menghargai diri sendiri melalui setiap kebiasaan sehari-hari.

Ini yang perlu orangtua lalukan untuk membangun kepercayaan diri anak:

1. Ajari untuk bersyukur atas pencapaian yang diperoleh

Apapun hasil pencapaian yang didapatkan anak, ajari ia untuk merasa cukup atas jerih payah selama ini. Meski demikian, tekankan pula bahwa bahwa apa yang ada saat ini hanyalah awal untuk memulai langkah selanjutnya.

Orangtua perlu menguatkan mental anak dan menyatakan pentingnya bersyukur walau jangan cepat berbangga diri lantaran masih ada tantangan menanti selanjutnya.

2. Memahami berbagai kekurangan dan kelebihan diri sendiri

Ibarat tak ada manusia yang sempurna, kelebihan dan kekurangan selalu berdampingan dalam hidup. Bukan suatu masalah kalau anak menyadari kekurangan pada dirinya.

Itu hal wajar dari proses memahami diri sendiri. Mengerti tentang segala kekurangan, pola pikir anak dapat berubah jadi lebih memusatkan terhadap menekuni kelebihan di berbagai bidang.

3. Penting untuk memotivasi supaya kuat menghadapi tantangan

Menghadapi tantangan adalah cara anak belajar memperluas pemikirannya. Meski terkadang mengalami kesulitan dan sampai gagal menyelesaikan, melalui motivasi untuk menguatkan semangat anak, ia akan beranjak bangkit memperbaiki kesalahan yang dilakukan.

Agar memperkokoh prinsip anak, orangtua harus selalu mendukung demi kegigihan si buah hati bakal menunjukan prestasi terbaik.

4. Ajari si kecil mengatur keseimbangan emosional

Biasanya anak yang memiliki kepercayaan diri tinggi akan mudah mengungkapkan berbagai emosinya. Masalahnya luapan emosi tanpa sebab yang jelas justru akan merugikan diri sendiri dan membuat orang lain bingung.

Keseimbangan emosional diperlukan guna terhindar dari perilaku agresif saat anak marah lantaran keinginan tidak terpenuhi.

5. Perkenalkan dengan hal-hal baru

Menambah wawasan dan pengetahuan serta meningkatkan kemampuan diri sangat efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri anak. Banyak pengalaman dan teman-teman baru telah menanti untuk ditemukan.

Semakin besar antusias anak dalam belajar hal-hal baru, semakin mudah beradaptasi terhadap keadaan yang selalu berubah. (jie)