Tips Bugar ala Michelle Obama | otcdigest]

Tips Bugar ala Michelle Obama

Tidak lagi menjadi First Lady, Michelle Obama tetap dicintai publik. Sosoknya yang cerdas, atletis dan selalu bersemangat sulit dilupakan. Ingin langsing dan bugar seperti Michelle? Ini tipsnya.

Makan sehat tapi jangan “lebay”. Saat jadi Ibu Negara, Michelle mempopulerkan panduan makan My Plate yang mudah dipahami. My Plate membagi piring jadi 4 bagian: berisi sayur, buah, protein dan kacang-kacangan, ditambah segelas susu.

Ia makan 5x sehari: 3x makan utama dan 2x snack. Sarapannya sayuran tumis, tofu, atau oatmeal. Makan siang porsi paling besar, mencakup protein dan sayuran tumis. “Karbohidrat saya makan di siang hari. Misalnya beras coklat, kentang atau lainnya,” ujarnya. Snack biasanya potongan buah dan madu, sayur atau protein shake.

Michelle tidak anti makanan “kurang sehat”; ia gemar kentang goreng, pizza, burger, pasta dan yang sejenisnya sesekali disajikan untuk makan siang di Gedung Putih. Ia tidak menghitung kalori makanan; tidak menghindari makanan tertentu, tapi mengasupnya dengan bijak.

Tidak pernah absen berolahraga. Saat putri sulungnya, Malia, berusia 4 bulan, ia sadar perlu berlatih rutin seperti suaminya, Barrack Obama. Ia bangun pukul 04.30 dan berlatih di gym. Pasangan ini tidak pernah sehari pun absen berolahraga! Saat bepergian, Michelle membawa jump rope untuk lompat tali dan rubber band di kopernya. Bila tidak ada ruang untuk lompat tali, ia akan lompat-lompat diselingi push up atau sit up.

Kombinasi latihan. Latihan kardio, beban dan kickboxing sudah jadi rutinitas Michelle. Untuk melatih kelenturan dan keseimbangan, ia berlatih yoga dan pilates. Mendengarkan musik saat latihan bisa menambah semangat. Lagu-lagu Willow Smith dan J.Lo termasuk yang ada digemari. Ia juga meminta Beyonce membuat video music, untuk mendorong anak-anak lebih banyak menari.

Berbahagia. Bagi Michelle, kesehatan didapat dari kombinasi fisik, batin, pola makan dan kondisi emosional. Ia belajar untuk memprioritaskan diri sendiri dan membuat keputusan yang membuatnya bahagia. Hal ini juga membawa kesehatan dan kebahagiaan bagi diri sendiri dan keluarga. Ibunya berkata bahwa menjadi ibu yang baik tidak melulu soal pengorbanan. “Kita bisa menjadi ibu yang baik dan tetap bekerja, beristirahat, memiliki karir. Ibu mendorong saya untuk menemukan keseimbangan itu,” ujarnya. (nid)