Kehamilan Kurang Gizi Sebabkan Gangguan Jiwa
Resiko kurang gizi Ibu Hamil

Kurang Gizi Sebabkan Gangguan Jiwa

Bahwa ibu hamil (bumil) perlu dimanjakan, bukan tanpa alasan. Ibu hamil perlu cukup gizi dan istirahat, dijauhkan dari hal-hal yang bisa bikin stres. Penelitian menunjukkan, anak yang lahir dari ibu kurang gizi, berisiko mengalami gangguan jiwa skizofrenia.

Skizofrenia adalah gangguan mental, ditandai kelainan persepsi atau ungkapan realitas. Distorsi persepsi mempengaruhi panca indera, paling sering berupa halusinasi pendengaran, delusi paranoid. Bahasa awamnya: gila.

Kata Dr. dr. Noroyono Wibowo, Sp.OG(K), mantan Ketua Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, “Indonesia prevalensi skizofrenia tertinggi di dunia. Besar hubungannya dengan kehamilan.”  Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, jumlah gangguan jiwa 0,46% atau sekitar 1 juta orang;  20.000 penderita skizofrenia berat dipasung oleh keluarganya.

Pengaruh nutrisi

Ahli genetika David St. Clair dari University of Aberdeen, Inggris, dan Lin He dari Shanghai Jiao Tong University, Shanghai, Tiongkok, melakukan penelitian berdasar catatan medis di Fourth People’s Hospital, Provinsi Wuhu. Provinsi ini paling menderita akibat bencana kelaparan tahun 1951-1961. Ditemukan, 2% penduduk menderita skizofrenia; meningkat dari 0,9% sebelum ada kelaparan hebat. Bencana kelaparan menyebabkan perempuan hanya mengonsumsi sedikit makanan yang layak. “Kesimpulan kami, kekurangan nutrisi selama hamil meningkatkan risiko skizofrenia,” jelas Lin He.

Penelitian oleh Alan S. Brown, dkk yang dimuat Schizophrenia Bulletin 2008, kekurangan asam folat, asam lemak esensial, retinoid, vitamin D, zat besi, protein dan kalori, meningkatkan risiko skizofrenia. Kekurangan asam folat dapat menghambat sintesis dan perbaikan DNA, dan meningkatkan risiko mutasi de novo gen (mutasi gen yang pertama kali dalam produksi sperma/sel telur). Juga menghambat produksi metil dan proses metilasi DNA (perkembangan /pembelahan sel), yang berakibat perkembangan sistem saraf terganggu.          

Kekurangan zat besi membuat janin kekurangan O2, perkembangan bagian otak hipokampus tidak maksimal dan meningkatkan risiko skizofrenia. Gejala skizofrenia baru muncul ketika laki-laki berusia 20-28 tahun dan perempuan 26-32 tahun. Bisa muncul lebih awal. (jie)