manfaat dan efek samping positif kontrasepsi untuk wanita

Ini 5 ‘Efek Samping’ Positif Kontrasepsi Selain Menunda Kehamilan

Kontrasepsi ternyata tidak semata-mata untuk mencegah / menunda kehamilan, ternyata kontrasepsi memiliki manfaat lain untuk kaum hawa. ‘Efek samping’ positif ini mulai dari menjaga kecantikan hingga mencegah baby blues.

Kontrasepsi umumnya dikembangkan untuk mencegah / menunda kehamilan. Jeda yang direkomendasikan antarkehamilan sekitar 2-4 tahun. Rentang waktu itu termasuk pada 1000 hari masa kehidupan pertama si kecil, agar orangtua fokus merawat bayi mereka.

Bila dikategorikan menurut usia, kontrasepsi dimaksudkan untuk menunda kehamilan bila dipakai oleh mereka berusia kurang dari 20 tahun. Pada mereka berusia 20-35 tahun bermanfaat untuk menjarangkan kehamilan. Sementara di usia 35 tahun ke atas kontrasepsi lebih agar tidak hamil lagi.

Tetapi kontrasepsi mempunyai ‘efek samping’ positif yang signifikan untuk kaum hawa. Ini adalah 5 di antaranya:

1. Mengatur menstruasi

Salah satu manfaat non-contraceptive dari pil KB (keluarga berencana) adalah mampu mengatur menstruasi. Pil KB bila diminum secara teratur dalam jangka waktu tertentu akan melancarkan siklus menstruasi.

Pil KB modern bahkan ditambahkan dengan zat besi; mengandung ferrous fumarate 75 mg (terdapat dalam pil placebo) yang setara dengan 24,75 mg elemen zat besi. Pil KB ini juga bermanfaat sebagai suplemen zat besi untuk membantu mengatasi gejala anemia saat menstruasi.

2. Manfaat kecantikan

Kontrasepsi hormonal modern dikembangkan dengan manfaat tambahan untuk kecantikan. Apt. Ronny Syamson, S.Farm, dari DKT Indonesia menjelaskan saat ini dikembangkan jenis/metode kontrasepsi dengan hormon sintentis yang ‘ramah’ di tubuh. Memiliki sifat mirip hormon alami, sehingga mempunyai efek samping minimal, bahkan tambahan.

“Pil kontrasepsi kombinasi berisi ethinylestradiol (estrogen sintetis) dan cyproterone acetate (progestogen sintetis) efektif sebagai pengobatan jerawat sedang sampai berat yang berhubungan dengan sensitivitas hormon androgen,” terang Ronny dalam webinar apotek bertajuk Family Planning, Beauty, Glow & Protection, Sabtu (5/12/2020).

Setelah pil kombinasi ini diminum, peningkatan fungsi kelenjar sebasea (kelenjar keringat di bawah kulit) akan berkurang. Dalam 3-4 bulan terapi, bekas jerawat akan sembuh. Umumnya, kelebihan lemak di rambut dan kulit lebih dulu hilang. 

3. Melindungi dari gangguan reproduksi

Kontrasepsi memungkinkan perempuan menunda kehamilan agar tidak hamil terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat atau terlalu sering.

Hamil di usia terlalu muda dan kehamilan yang terlalu dekat berisiko lebih besar menyebabkan preeklamsia (hipertensi dalam kehamilan), bayi lahir prematur dan persalinan dengan bedah caesar.

Hamil di usia lebih dari 40 tahun pun berisiko, baik untuk ibu dan bayi.

4. Menurunkan risiko kanker

Riset menyatakan bila kontrasepsi hormonal bisa mencegah kanker yang berhubungan dengan ketidakseimbangan hormon, seperti kanker payudara dan ovarium.

Tetapi di satu sisi bagi mereka dengan riwayat kanker payudara, rahim dan hati, kontrasepsi hormonal tidak disarankan.

5. Mencegah gangguan psikologis

Kontrasepsi terbukti mampu mencegah terjadinya gangguan fisik dan psikologis akibat kehamilan yang tidak direncanakan.

Selain itu seorang wanita rentan mengalami baby blues bahkan depresi pascapersalinan. Kondisi hormon estrogen dan progesteron yang terlalu rendah dapat mempengaruhi suasana hati. Kontrasepsi hormonal yang berisi progestin bisa dimanfaatkan mencegah depresi pascapersalinan.

“Pil kontrasepsi yang disebut mini pills hanya mengandung satu hormon progestin saja. Pil ini bisa diberikan untuk ibu menyusui,” imbuh Ronny.

Mini pills dapat diminum kapanpun pada saat periode menyusui, selama akseptor belum menstruasi. Konsumsi pil setiap hari pada waktu yang sama. (jie)

Baca juga : Ini Yang Harus Dilakukan Ibu Hamil Bila Positif COVID-19