Berenang Bareng Laki-Laki bisa Hamil? Dokter: “Tidak Masuk Akal”

Berenang Bareng Laki-Laki bisa Hamil? Dokter: “Tidak Masuk Akal”

Pernyataan Sitti Hikmawatty bahwa berenang bareng laki-laki bisa hamil, cukup bikin geger. Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang Kesehatan, Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA) dalam wawancara dengan tribunenews.com mengatakan, ada jenis sperma tertentu yang sangat kuat dan bisa berindikasi pada kehamilan, meski tidak terjadi penetrasi.

Bagaimana pandangan dari kalangan medis? “Itu adalah pernyataan yang sangat tidak logis, dan tidak ada sadar ilmiahnya sama sekali,” tegas dokter spesialis kandungan dan kebidanan dr. Andi Darma Putra, Sp.OG(K)Onk dari FKUI/RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Mitos soal berenang bareng laki-laki bisa hamil, sudah ada sejak dulu kala. Tak hanya di Indonesia, juga di negara lain. Di Amerika Serikat misalnya, mitos ini sudah menjadi semacam legenda urban (urband legend). Bahkan pernah ada “berita” mengenai 16 gadis remaja yang hamil gara-gara seorang remaja laki-laki ejakulasi di kolam renang saat pool party. Beberapa portal berita palsu menulis artikel mengenai hal ini, tapi tentu saja itu cuma berita bohong.

Berikut ini fakta ilmiah di balik mitos tersebut.

 

Berenang bareng laki-laki bisa hamil – hanya isapan jempol

Sperma adalah “prajurit” yang rapuh. Sperma sangatlah halus, rapuh, dan mudah rusak akibat perubahan lingkungan sekitarnya. Termasuk di antaranya pH, suhu, dan zat kimiawi. “Di kolam renang ada klorin dan lain-lain, yang yang membuat sperma tidak mungkin bertahan hidup,” ujar dr. Andi kepada OTC Digest. Saat terjadi ejakulasi, sperma keluar bersama cairan semen yang mengandung fruktosa dan berbagai zat lain, yang berfungsi menutrisi dan melindungi sperma. Bila ejakulasi terjadi di kolam renang, sperma langsung kehilangan cairan semen pelindungnya, dan terpapar klorin. Sperma pun mati tanpa butuh waktu lama.

Sperma bergerak acak. Sperma tidak meluncur dalam satu arah seperti torpedo. Sebaliknya, gerakan sperma tak beraturan, dan sangat lambat. Ahli biologi Mike Leahy yang memiliki program Lab Rats di BBC Three menulis soal betapa rumit dan sulitnya bagi sperma untuk bisa membuahi ovum. Untuk mencapai ovum, sperma harus berenang melalui saluran oviduct yang tepat di serviks (leher rahim). Ini tidak mungkin bisa berlangsung, bila ejakulasi terjadi di kolam renang. “Bagaimana caranya sperma bisa masuk dan menemukan jalan ke ovum? Sangat tidak masuk akal,” tandas dr. Andi.

Sperma tidak bisa menembus penghalang yang padat. Penghalang fisik tidak memungkinkan sperma menembusnya. Karenanya, kehamilan bisa dicegah dengan pemakaian kondom. Apalagi menembus baju renang dan labia perempuan yang tertutup; mustahil sperma bisa melakukannya.

Sudah jelas bahwa sperma tidak bisa menembus penghalang yang ada di kolam renang, baik penghalang secara kimiawi (air, klorin, dan lain-lain) maupun penghalang fisik seperti pakaian renang. “Semua sifat sperma tidak memungkinkan terjadinya kehamilan melalui kolam renang,” pungkas dr. Andi.

Jadi, tidak perlu khawatir. Angapan bahwa berenang bareng laki-laki bisa hamil, hanyalah isapan jempol yang tidak ada dasar ilmiahnya sama sekali. (nid)

___________________________________________

Ilustrasi: Water photo created by freepik - www.freepik.com