Penyebab dan 3 Jenis Infeksi Miss V
3 Infeksi miss V

3 Jenis Infeksi Miss V

Daerah Miss V yang lembab, rentan infeksi bila kebersihan kurang terjaga. Tanda atau gejala infeksi antara lain keputihan yang abnormal dan rasa gatal. Tiga infeksi yang paling sering terjadi yakni bacterial vaginosis, kandidiasis dan trikomoniasis. Masing-masingnya memiliki ciri khas tersendiri.

Bacterial vaginosis (BV). Di vagina terdapat banyak flora/bakteri. Sebagian bakteri (misalnya Lactobacillus) bermanfaat, sebagian lain berpotensi menjadi patogen (mengganggu). Selama ekosistemnya seimbang, tidak ada masalah. “Kalau pH (derajat keasaman) vagina terganggu, Lactobacillus terlalu sedikit dan bakteri gram negatif terlalu banyak, terjadilBV,” papar dr. Liva Wijaya, Sp.OG dari RS Mitra Keluarga Kemayoran, Jakarta, dalam diskusi “It’s Better to be Protected in Your Red Days” beberapa waktu lalu.

Keputihan yang ditimbulkan BV berwarna keabu-abuan dan berbau. “Biasanya cairan keputihan tidak terlalu banyak, tapi kalau habis berhubungan intim bau sekali,” terangnya.

Kandidiasis. Disebabkan infeksi jamur Candida albicans. Gejala paling sering yakni vagina terasa gatal dan berwarna merah. “Daerah selangka merah dan keluar cairan seperti keju atau kepala susu,” uajr dr. Liva. Kadang, tidak tampak keputihan. Namun begitu vagina dibuka dengan spekulum (cocor bebek), “Dinding vagina dilapisi cairan putih dan susah melepasnya; harus dicuci dan digosok-gosok hingga terasa sakit.”

Bila keluhan tak kunjung sembuh, sebaiknya cek gula darah. Kalau kadar gula darah tinggi, infeksi jamur sulit sembuh. Bisa pula disebabkan kondisi imunokompromis (daya tahan tubuh rendah), seperti HIV.

Trikhomoniasis. Disebabkan infeksi protozoa parasit Trichomonas vaginalis. Biasanya  banyak cairan dan berbuih/berbusa. Bila daerah leher rahim (serviks) dilihat, tampak seperti buah stroberi: merah dengan titik-titik hitam. Ini tergolong IMS (infeksi menular seksual). “Kalau terkena, suami harus ikut diobati,” tutur dr. Liva.

Mengobati keputihan akibat infeksi bisa dengan membasuh vagina menggunakan cairan antiseptic. “Tapi, antiseptiknya jangan sampai membunuh Lactobacillus,” ujar dr. Liva. Pembasuh area Miss V dengan kandungan povidone-iodine termasuk antiseptik berspektrum luas. Dapat membasmi berbagai jenis bakteri, jamur, yeast, protozoa, hingga virus. Pilih yang formulanya sesuai dengan Miss V sehingga flora normal vagina tetap terjaga.

Tidak semua keputihan bersifat abnormal. Ada keputihan yang normal, “Biasanya 2-3 hari sebelum haid.” Vagina terasa lebih basah, atau keluar cairan bening yang bisa mulur panjang; tanda akan haid. “Asal tidak bau dan tidak gatal, tidak masalah; yang penting cepat ganti celana dalam,” ujar dr. Liva. (nid)