merawat bayi prematur dan bblr setelah pulang dari rumah sakit

Tips Perawatan Bayi Prematur dan BBLR Setelah Pulang dari Rumah Sakit

Bayi yang baru lahir membutuhkan perawatan dan perhatian ekstra. Apalagi pada bayi prematur atau BBLR (bayi berat lahir rendah), perawatan mesti ekstra double. Bayi prematur adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan memiliki berat < 2500 gram.

Menurut dr.  Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K), Divisi Perinatologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh orangtua setelah membawa bayi prematur ke rumah antara lain:  

Memandikan bayi prematur  

  • Jaga suhu ruangan tidak terlalu dingin atau panas.
  • Suhu air mandi, seyogyanya menyerupai suhu tubuh bayi (sekitar 37°C). Dianjurkan mengecek terlebih dulu dengan termometer.
  • Celupkan bayi secara perlahan ke dalam bak mandi dengan memegang kepala-bahu dan kedua kaki.
  • Jaga supaya kepala tetap di atas air. Bersihkan wajah tanpa sabun.
  • Memandikan bayi prematur tiap 2-4 hari sekali. Dapat lebih sering bila bayi kerap gumoh, muntah atau terkena kotorannya.
  • Kulit bayi prematur mudah kering bila dimandikan terlalu sering.
  • Seka wajah bayi dan lipatan leher setiap hari.

Perawatan kulit bayi prematur :

  • Kulit bayi BBLR masih sangat lembut, tipis dan mudah teriritasi.
  • Pada beberapa bayi, bedak dan bahan yang dioleskan ke kulit seperti minyak kayu putih, minyak telon, baby oil atau baby lotion, justru bisa menyebabkan reaksi alergi dan iritasi.
  • Pada bayi prematur sebaiknya tidak menggunakan lotion, minyak atau bedak.

Perawatan tali pusat :

  • Puntung tali pusat harus dijaga tetap bersih dan kering sampai lepas dengan sendirinya (puput).
  • Bila tali pusat kotor, cuci dengan air bersih dan sabun.
  • Jangan membubuhi puntung tali pusat dengan ramuan apa pun.
  • Oleskan alkohol dengan cotton bud setiap kali habis dimandikan atau dibersihkan. Baik setelah BAK (buang air kecil) atau BAB (buang air besar), untuk menjaga tetap kering.
  • Bayi dipakaikan popok, namun popok tidak boleh menutupi tali pusat.

Pemakaian bedong dan gurita :

  • Pemakaian bedong atau gurita tidak dianjurkan untuk alasan meluruskan kaki bayi.
  • Pada awal kelahiran, kaki bayi cenderung bengkok karena posisi bayi dalam kandungan.
  • Penelitian di Jepang menunjukkan, pemakaian bedong yang salah dan terlalu lama dapat meningkatkan kejadian dislokasi tulang panggul.
  • Jika harus membedong, longgarkan ikatan bedong pada bagian perut dan dada agar peredaran darah bayi tidak terganggu dan jantung tidak bekerja keras memompa darah karena tertekan bedong. (jie)