stroke pada anak bukan karena penumpukan plak di pembuluh darah

Stroke pada Anak, Penyebabnya Bukan Karena Penumpukan Plak di Pembuluh Darah

Serangan stroke pada anak usia 6 tahun, pernah terjadi di Amerika Serikat tahun 2011. Gadis kecil Erica Wilcox,  terserang stroke dan penyakit langka moyamoya. Seperti dilansir ABCNews, adalah moyamoya yang menyebabkannya stroke. Itu adalah penyakit, di mana pembuluh darah di bawah kulit kepala yang mengarah ke otak menyempit dari waktu ke waktu, karena dinding arteri menebal. Kondisi ini dapat menyebabkan mini stroke.

Secara genetik moyamoya kerap terjadi pada orang Asia. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Jepang tahun 1960-an. Dalam bahasa Jepang, moyamoya berarti ‘kepulan asap’. Atas tersendatnya aliran darah ke otak, tubuh mencoba mengalirkannya lewat pembuluh darah yang lebih kecil. Pada citra CT scan, keruwetan pembuluh darah yang lebih kecil itu mirip ‘kepulan asap’. Walau umumnya menyerang anak-anak, bisa juga terjadi pada orang dewasa.

Ahli saraf dari Mayo Clinic, AS, dr. Fredric B. Meyer, MD menjelaskan, penyakit ini progresif. Pada beberapa pasien dapat diketahui sebabnya, pada yang lain tidak. Gejalanya kadang sangat samar, seperti mati rasa atau kesemutan pada tungkai. Anak bisa juga mengalami kelemahan kaki, tangan dll, saat melakukan aktivitas atau menangis.

Gejala stroke klasik, seperti kehilangan fungsi motorik, pusing dan penglihatan ganda adalah penanda serangan moyamoya. Pada kasus Erica, saat terbangun ia kesemutan di tangan. Saat mengerjakan PR, sang ibu meminta Erica memegang pensil dengan tangan kanan (Erica kidal), tapi ia tidak bisa.

Beberapa jam kemudian, Erica berkata bahwa ia tidak bisa menaruh pakaiannya setelah mandi. Dibawa ke rumah sakit, Erica tidak bisa menggerakkan lengan bawahnya sama sekali. Dokter menduga 'kepulan asap' di pembuluh darah yang terlihat saat CT scan adalah tumor otak. Tes lebih lanjut mengungkapkan, Erica menderita stroke dan moyamoya.

“Sebagian besar penanganan moyamoya melalui operasi, untuk meningkatkan aliran darah di otak. Seperti operasi bypass, atau bisa dengan prosedur lebih sederhana, yakni mengambil jaringan otot di kulit kepala yang menuju otak. Tubuh akan mencari jalan alternatif, agar darah dapat mengalir ke otak sehingga perlahan-lahan aliran darah kembali normal,” papar dr. Meyer.  

Menurut dr. Frandy Susatia, SpS, dari RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, stroke anak umumnya disebabkan autoimun, kelainan jantung dan darah; bukan karena penumpukan plak di pembuluh darah.

“Stroke anak lebih pada kelainan bawaan,” katanya.

Stroke anak umumnya terjadi dalam tiga kelompok usia: fase prenatal (dalam rahim), 28 hari pertama kehidupan, sampai usia 18 tahun. (jie)


Ilustrasi: Hand photo created by freepik - www.freepik.com