Si Kecil Mulai Berpuasa? Ini Manfaat Inulin untuk Anak

Si Kecil Mulai Berpuasa? Ini Manfaat Inulin untuk Anak

Tak terasa, seminggu sudah kita berpuasa. Di antara Bapak/Ibu, mungkin ada yang anaknya mulai belajar puasa tahun ini. Menjalankan ibadah puasa Ramadhan di masa pandemi COVID-19 bisa menimbulkan tantangan tersendiri. Mungkin ada kekhawatiran, berpuasa bisa menurunkan daya tahan tubuh sehingga anak lebih rentan terhadap penyakit. Namun tak perlu khawatir berlebihan. Yang penting, perhatikan asupan nutrisi dan cairan saat si Kecil mulai berpuasa. Manfaat inulin untuk anak jangan terlewatkan.

Di Indonesia, umumnya anak mulai belajar puasa di usia 6-8 tahun. Diawali dengan puasa setengah hari, dan bertahap ditingkatkan hingga Maghrib. Bagaimana ya caranya agar daya tahan tubuh si Kecil tetap terjaga selama berpuasa? “Kunci utama menjaga anak tetap bugar, dan daya tahan tubuhnya tetap kuat adalah dengan mengonsusmi makanan bergizi seimbang,” tutur dr. Muliaman Mansyur, Head of Medical KALBE Nutritionals.

Pastikan si Kecil mendapat makanan bergizi seimbang saat sahur maupun berbuka puasa. Saat si Kecil mulai berpuasa, ia tetap membutuhkan makronutrisi (karbohidrat, protein, lemak) dan mikronutrisi (vitamin, mineral). “Ini penting, agar setiap proses biologis dalam tubuh anak berjalan optimal,” tegas dr. Muliaman, dalam keterangan yang diterima OTC Digest, Senin (19/4/2021).

Manfaat inulin untuk anak

Ibu pasti pernah mendengar soal prebiotik dan probiotik. Secara sederhana, probiotik adalah bakteri bermanfaat di saluran cerna, yang berperan penting untuk memelihara imunitas atau daya tahan tubuh. Adapun prebiotik adalah serat yang tidak tercerna, yang menjadi makanan bagi probiotik. Agar bisa tumbuh subur dan bekerja secara optimal, probiotik membutuhkan prebiotik dalam saluran cerna.

Salah satu sumber prebiotik yang telah diakui secara ilmiah yakni serat pangan inulin. Inulin secara alami terdapat pada aneka buah, sayur, dan umbi-umbian seperti chicory root. Penelitian oleh Sophie Hiel, dkk (2019) menemukan, konsumsi inulin meningkatkan proporsi bakteri baik Bifidobacterium, serta menurunkan kadar bakteri patogen. Inilah salah satu manfaat inulin untuk anak.

Meningkatnya populasi bakteri baik di saluran cerna menciptakan keseimbangan mikrobiota usus. Kondisi ini membuat saluran cerna menjadi sehat sehingga proses pencernan dan penyerapan nutrisi optimal. Proses pembuangan ampas makanan pun lancar sehingga anak terhindar dari sembelit atau susah buang air besar (BAB). Dan yang terpenting, faktor-faktor imunitas yang berada di saluran cerna pun bekerja optimal, sehingga daya tahan tubuh anak akan terjaga.

Manfaat inulin untuk anak ternyata berdampak jangka panjang. “Yaitu mengurangi risiko obesitas, penyakit radang usus, dan alergi,” imbuh dr. Muliaman. Selain itu, serat pangan inulin juga membantu penyerapan tulang sehingga mendukung kepadatan tulang anak.

Tak kalah penting, sebagai serat pangan, inulin membantu mengatur rasa kenyang. Dengan demikian, si Kecil pun tidak cepat lapar saat berpuasa. Yuk, tambahkan inulin dalam asupan makanan si Kecil saat sahur dan/atau berbuka puasa. Selain dari sumber alami sayur dan buah, inulin juga banyak ditambahkan dalam susu pertumbuhan, misalnya Morinaga Chil*Go. (nid)