Remaja Langsing terhindar penyakit jantung
Kesehatan AnakRemaja Langsing

Remaja Sebaiknya Langsing, untuk Mencegah Serangan Jantung Usia Muda

Remaja sebaiknya langsing. Ini bukan sekadar soal penampilan, apalagi bertujuan untuk body shaming. Penelitian menemukan, remaja yang gemuk lebih berisiko kena serangan jantung saat dewasa, dibanding remaja yang bertubuh langsing.

Secara umum, remaja bertubuh langsing lebih gesit bergerak, dan lebih sehat di kemudian hari. Laki-laki yang saat remaja memiliki BB (berat badan) berlebih atau obes tapi bugar,  berisiko lebih tinggi mengalami serangan jantung, dibanding yang saat remaja bertubuh kurus/langsing tapi kurang fit.

 

Langsing saat remaja mencegah serangan jantung usia muda

Ini hasil penelitian di Swedia, yang dilakukan pada 743.498 lelaki yang mendapat pemeriksaan medis pada usia 18 tahun, ketika mereka masuk wajib militer tahun 1969-1984. Tingkat kebugaran mereka diukur dengan tes sepeda, dan ketahanannya dinaikkan secara bertahap hingga mereka lelah. Partisipan terus dimonitor selama +34 tahun (sampai tahun 2011) hingga meninggal atau mendapat serangan jantung.

Kebugaran fisik saat remaja, menurunkan risiko serangan jantung di kemudian hari. Untuk 15% peningkatan kebugaran fisik, risiko serangan jantung 30 tahun mendatang berkurang 18%. Latihan kebugaran rutin di akhir masa remaja, menurunkan 35% serangan jantung di usia muda.

Namun, kebugaran tidak cukup untuk mengimbangi risiko akibat obesitas. Mereka yang obes dan bugar, berisiko lebih tinggi kena serangan jantung ketimbang yang langsing tapi tidak bugar. Dari data keseluruhan pada studi, diperkirakan terjadi 1.222 serangan jantung/100.000 lelaki; 43% di antaranya memiliki BB normal dengan tingkat kebugaran tinggi atau rata-rata. Pada kelompok ini, serangan jantung lebih rendah, yakni 803/100.000 orang. Maka, tidak berlebihan jika disarankan bahwa remaja sebaiknya langsing.

Menurunkan BB pada anak dan remaja, berbeda dengan di usia dewasa karena mereka masih dalam masa pertumbuhan. Sangat tidak disarankan melakukan diet, apalagi diet asal-asalan tanpa panduan dari ahli gizi. Bukannya langsing, malah bisa jadi kurang gizi, atau gizi tidak seimbang. Yang disarankan adalah mengatur pola makan dengan prinsip gizi seimbang, dan meningkatkan aktivitas fisik. Berolah raga rutin minimal 5x dalam seminggu adalah "wajib". Berkonsultasilah ke dokter spesialis gizi dan spesialis olahraga, untuk mendapat panduan pola makan dan lahraga yang sesuai. (nid)