Menjaga Kesehatan Tulang Belakang Anak Lewat Chiropraksi (Bagian 2) | OTC Digest

Menjaga Kesehatan Tulang Belakang Anak Lewat Chiropraksi (Bagian 2)

Adakah ciri-ciri tertentu yang menandakan tulang belakang anak terganggu?

Ciri-cirinya antara lain, anak sering sakit flu atau infeksi. Sakit kepala, mudah terkilir, berkaitan dengan sistem keseimbangan. Bisa muncul gangguan pencernaan, seperti konstipasi dan diare.

Diagnosa seperti anak hiperaktif, autisme dan sebagainya, ternyata sederhana: mereka tidak bisa konsentrasi karena tubuh tidak nyaman. Kadang orangtua berpikir, anak tidak mau mendengar nasihat untuk duduk tegak. Mereka mungkin bukannya tidak mau, tapi tidak bisa.

Ada pasien anak, saya lihat dia memang tidak bisa duduk tegak. Dia harus duduk membungkuk supaya nyaman. Jangan menghakimi kalau anak malas, mungkin tubuhnya tidak bisa bergerak normal seperti anak lain. Harus diperiksa.

Banyak artikel menyebutkan manfaat chiropraksi untuk alergi. Apa hubungan antara keduanya?

Pada chiropraksi, dikenal adanya subluxation pada tulang belakang (tulang belakang yang bergerak tidak optimal).

Subluxation menyebabkan iritasi pada saraf, yang dapat melemahkan sistem pertahanan tubuh. Lemahnya pertahan tubuh dapat mempermudah seseorang alergi. Sebaliknya, orang dengan susunan tulang belakang yang baik, sistem pertahanan tubuhnya optimum dan dapat mengeliminasi alergen yang masuk ke tubuh.

Pada anak, seperti apa terapi dan pemeriksaan yang dilakukan?

Pemeriksaan dan terapi chiropraksi pada anak, berbeda dengan dewasa karena sifat susunan tulang belakang anak masih fleksibel. Sejak lahir, anak sudah bisa dibawa ke chiropraksi, terutama untuk diperiksa refleksnya.

Refleks pada anak cukup kompleks, ada yang dinamai primitive reflex: refleks yang akan hilang sesuai perkembangan anak. Contoh refleks adalah moro reflex; yang harusnya sudah menghilang pada usia 4-5 bulan.

Baca juga : Bagian 1

Parachute reflex penting bagi bayi baru lahir; refleks ini harus ada. Kalau kita angkat, tangannya bergerak seperti orang memakai parasut. Kalau refleks ini tidak ada, berarti anak tidak punya sense of reflex. Parachute reflex hilang di usia 9 bulan.

Refleks lain misalnya deep tendon reflex, plantar reflex, position reflex. Bila ada refleks yang tidak normal (berlebih atau kurang), perlu analisa lebih lanjut, dan dilakukan terapi untuk mengembalikan fungsi normal refleks. Pemeriksaan tulang belakang pada anak yang sehat (spinal check) disarankan enam bulan sekali.

Kalau bayi tidak memiliki refleks, kita cari penyebabnya. Mungkin akibat posisinya dalam kandungan. Mungkin, saat dalam kandungan, ibu cedera sehingga posisi bayi tertekan. Saya sudah membuktikan bahwa chiropractic bisa untuk wanita hamil dan bayi.

Olahraga apa yang dianjurkan untuk menguatkan dan mengoptimalkan tulang belakang anak?

Tentunya olahraga rutin. Jenis olah raga yang dapat mengoptimalkan tulang belakang anak adalah berenang. Yang penting, jelaskan kepada anak, posisi tertentu tidak dianjurkan karena bisa membuatnya sakit. (nid)