kenapa bayi sulit tidur sepanjang malam

Kenapa Bayi Sulit Tidur? Peneliti: Jangan Khawatir Tidur Adalah Sebuah Proses

Orangtua baru kerap mengharapkan bayi mereka mulai bisa tidur semalaman saat berusia 6 bulan. Tetapi menurut penelitian terbaru orangtua sebaiknya melihat pola tidur sebagai sebuah proses, bukan ‘milestone’ yang harus dicapai pada usia tertentu.

Dalam penelitian yang dipimpin oleh Marie-Helene Pennestri, profesor di Departemen Psikologi Pendidikan dan Konseling, Universitas McGill, Kanada, dijelaskan bila pola tidur bayi sangatlah bervariasi, tidak hanya untuk bayi yang berbeda, tetapi juga berbeda dari malam ke malam pada bayi yang sama.

Riset ini diterbitkan di jurnal Sleep Medicine. Peneliti meminta sang ibu untuk membuat diary tidur bayinya yang berusia 6 bulan selama dua minggu. Rata-rata ibu melaporkan bila bayi mereka tidur selama 6 jam berturut-turut selama sekitar 5 malam, dan 8 jam berturut-turut selama sekitar 3 malam (dari periode 2 minggu).

Peneliti mencatat setengah dari bayi yang diteliti tidak pernah tidur selama 8 jam berturut-turut.

“Walau studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa bayi mulai tidur sepanjang malam di berbagai tahap perkembangan, masih sedikit yang diketahui tentang pola tidur individual malam demi malam,” katanya, dilansir dari Science Daily.

Efek menyusui dan tidur bersama

Tim peneliti juga menemukan beberapa aktivitas yang dilakukan orangtua berpengaruh pada pola tidur bayi. Menyusui dan tidur bersama berkaitan dengan lebih banyak variasi pola tidur dari malam ke malam.

Meskipun temuan ini konsisten dengan riset-riset lain, peneliti mencatat bahwa faktor lain dapat menjelaskan kejadian tersebut. Misalnya, ibu yang menyusui dan tidur bersama lebih cenderung mengamati bayinya bila terbangun tengah malam, meskipun ini tidak selalu bermasalah atau mengganggu.

“Orangtua kerap kali terpapar oleh informasi tentang kebiasaan tidur bayi yang saling bertolak belakang. Mereka tidak perlu khawatir jika bayi mereka tidak tidur sepanjang malam pada usia tertentu, karena pola tidur sangat bervariasi pada masa bayi,” terang profesor yang juga peneliti di the Hospital en sante mentale Riviere-des-Praires (CIUSSS-NIM) ini.

Ia juga mencatat bahwa orangtua dan dokter harus sama-sama menyadari bila bayi hanya bisa sesekali tidur sepanjang malam tidak selalu menunjukkan bahwa perilaku ini akan berlangsung terus menerus.

“Salah satu bagian penting dari teka-teki ini adalah memahami harapan dan persepsi orangtua pada pola tidur bayi. Untuk penelitian selanjutnya, kami berharap bisa mengeksplorasi apa makna sebenarnya tidur semalaman untuk bayi,” pungkas Prof. Pennestri. (jie)