Kekurangan Mikronutrisi Sebabkan Anak Stunting | OTC Digest

Kekurangan Mikronutrisi Sebabkan Anak Stunting

Anak usia setahun lebih, umumnya akan disapih dan tidak lagi mendapat ASI. Ketika anak diperkenalkan pada makanan padat, merupakan masa krusial dalam periode tumbuh kembang anak. Pada masa ini, anak bisa mengalami kekurangan mikronutrisi yang dapat mengakibatkan stunting atau anak pendek.

Selain pendek, IQ anak bisa bermasalah. Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013, kebutuhan vitamin A anak usia 7 bulan sampai 3 tahun adalah 400 mcg. Asupan zinc yang direkomendasi pada usia 7-11 bulan adalah 3mg, dan usia 1-3 tahun 4mg. Kebutuhan zat besi (Fe) adalah 7 mg pada usia 7-11 bulan dan 8 mg saat berusia 1-3 tahun. Vitamin A, zinc dan zat besi adalah trio mikronutrien yang mutlak dibutuhkan ketika anak mulai disapih.

Jörg Spieldenner, MD, MAS, MSc., memaparkan, defisiensi mikronutrisi terjadi di Indonesia. Hal ini berkaitan erat dengan kejadian anemia, yang terjadi pada 55% populasi anak usia 0,5-1,9 tahun. “Stunting menurunkan IQ sekitar 5-11 poin (5-10%). Menghasilkan anak dengan peringkat rendah di sekolah, mendapat penghasilan 10% lebih rendah dibanding rerata orang,” paparnya.

Kekurangan mikronutrien ditengarai oleh pola makan “miskin” daging/protein. Pada mereka yang sudah menerapkan pola makan baik, menurut dr. Triveno A. Pakasi, MS, PhD, dari Divisi Kedokteran Keluarga, Dept. Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI, “Asupan zat besi masih kurang.”

Hal itu karena di dalam tubuh Fe, vitamin A dan zinc (seng) penyerapannya saling berebutan. “Ketiganya saling menjadi kompetitor,” ujarnya. (jie)


Image by OpenClipart-Vectors from Pixabay