Kapan Perlu Minum Obat Cacing | OTC Digest

Kapan Perlu Minum Obat Cacing

Cacingan terbukti menyebabkan anak kurang gizi dan kurang darah. Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan obat cacing untuk anak-anak di bawah usia 5 tahun (balita) untuk daerah yang angka cacingannya tinggi. Terutama karena infeksi cacing tambang dan cacing cambuk.

Apa obat yang bisa untuk mencegah dan/atau memberantas cacingan? Obat cacing ideal adalah yang bisa membasmi semua cacing, efek samping kecil, murah, dan rasanya enak sehingga anak-anak suka. WHO merekomendasi obat albendazole dengan dosis 400 mg satu kali minum, diberikan tiap 6 bulan untuk mencegah infeksi kembali.

Menurut Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, dari Dekan, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, obat cacing sekarang sudah canggih. “Ada obat yang dapat menghancurkan cacing, sampai tidak terlihat ketika terbuang bersama feses,” katanya.

Obat cacing dapat diminum langsung atau dicampur makanan. Untuk terapi pada infeksi cacing kremi, pengobatan biasanya diberikan sebagai dosis tunggal, artinya sekali minum dalam sehari. Jika perlu, pengobatan kedua bisa diberikan pada minggu berikutnya.

Untuk jenis cacing lain (cacing tambang, cacing gelang, dsb) obat diberikan selama 3 hari, biasanya dua kali sehari (pagi dan sore hari), atau sesuai petunjuk dokter. Pengobatan lanjutan dapat diberikan, tergantung derajat keparahan infeksi.  

Baca juga : Cacingan Ganggu Tumbuh Kembang dan Kecerdasan Anak

“Ada kasus, cacing sampai keluar lewat mulut, setelah pasien minum obat cacing. Itu karena cacingnya cukup besar, sehingga mampu menahan obat, lalu mencari jalan ke luar,” kata dr. Ari.

Tidak harus minum obat cacing tiap 6 bulan sekali, asalkan kita hidup bersih dan tidak ada riwayat keluarga yang cacingan. Perilaku hidup bersih antara lain mencuci tangan menggunakan sabun, dan mencuci bersih bahan makanan sebelum dimasak.

Tangan pucat =  cacingan?

Telapak tangan pucat, berarti cacingan? Journal of The American Medical Association memuat  penelitian di sebuah daerah di Kenya, Afrika. Disebutkan bahwa telapak tangan yang berwarna putih atau pucat, lebih menunjukkan bahwa anak kekurangan darah daripada cacingan.

Menurut catatan CDC (Centers for Disease Control), hal ini mungkin karena daerah geografi di tempat penelitian tidak kondusif untuk pertumbuhan cacing, sehingga angka cacingan di sana sedikit.

Cacing perut yang gemar menginfeksi, menyukai daerah geografi yang hangat dan lembab. Daerah yang padat, penduduknya lebih tinggi kemungkinan terkena cacingan. Menurut CDC, masih perlu penelitian lebih lanjut, pada kondisi seperti apa telapak tangan putih atau pucat bisa dijadikan petunjuk bahwa anak cacingan.

Betapapun, telapak tangan anak berwarna putih atau pucat, itu adalah penanda bahwa kesehatan anak terganggu. Bisa cacingan, anemia atau penyakit lain. (jie)

Baca juga : Ini Dampak Cacingan Pada Anak dan Dewasa