Gangguan Irama Jantung Bisa Menyerang Anak-anak | OTC Digest

Gangguan Irama Jantung bisa Menyerang Anak-anak

Jantung dag dig dug saat menghadap atasan, bertemu si dia, nonton film horor atau saat olahraga itu sih normal. Tetapi, kalau jantung berdebar-debar tanpa alasan, patut diwaspadai. “Denyut jantung normal 60-100 kali/menit. Bila di atas itu dalam keadaan istirahat, disebut gangguan irama jantung,” terang dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP, FIHA dari Eka Hospital Tangerang. Denyut jantung bisa melonjak secara mendadak hingga 180-200 kali/menit, disebut tachycardia (takikardi).

Sebaliknya, bisa tiba-tiba melambat tanpa alasan hingga 30-40 kali/menit, disebut bradycardia (brakikardi). Hal ini bisa membuat seseorang lemas hingga pingsan. Gangguan irama pada jantung bisa teratur (cepat atau lambat), bisa tidak beraturan, dan “Menyebabkan pusing.”

Menurut dr. Daniel, prevalensi gangguan irama jantung (disritmia/aritmia) berkisar 3-5% dari populasi. Berbeda dengan penyakit jantung koroner yang umumnya dialami oleh mereka yang berusia 50 tahun ke atas, gangguan irama jantung bisa dialami siapa saja, mulai anak hingga usia lanjut (lansia).

Pada anak-anak, aritmia bisa muncul akibat beberapa faktor, baik yang berasal dari kelainan jantung si anak sendiri, atau pengaruh dari luar. Misalnya penyakit otot jantung (kardiomiopati) atau kelainan jantung bawaan. Adapun penyebab dari luar yang acap memicu aritmia pada anak antara lain infeksi (misalnya difteri), demam, hingga obat-obatan.

Gejala aritmia pada anak bisa berbeda-beda, tergantung usia dan tingkat kedewasaan anak. Anak yang sudah agak besar bisa memberitahu keluhannya seperti pusing melayang, jantung terasa berdebar, atau detak jantungnya tidak beraturan. Untuk bayi dan balita, gejala bisa diamati melalui fisiknya. Misalnya kulit pucat, rewel, dan tidak nafsu makan. Gejala lain misalnya lemah, kelelahan, jantung berdebar, pingsan/hampir pingsan, detak jantung cepat atau malbat, tampak diam di antara detak jantung, berkeringat, dan napas pendek. Baiknya, bawalah anak ke dokter bila menemukan gejala-gejala ini. (nid)