perhatikan tanda dbd perlu cermat menghitung hari demam

DBD Perhatikan Warning Sign, Kematian Umumnya Akibat Syok

Demam berdarah dengue (DBD) dicanangkan tidak akan terlalu mengancam tahun 2020 ini, oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO. Diprediksi, angka kematian turun 50% dan angka kesakitan turun 25%. Angka kematian sudah menurun drastik, hanya 0,73% pada 2013. “Tapi dengan jumlah rakyat Indonesa yang 300 juta, masih tetap tinggi,” ujar Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K), Ketua Satgas Imunisasi IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia). Kematian karena DBD akibat syok. Cairan dari pembuluh darah merembes keluar, sehingga darah mengental. Peredaran darah melambat dan tubuh kekurangan oksigen. Bila otak kekurangan oksigen, akibatnya fatal.

DBD menyebabkan kematian umumnya karena kita kurang mengenali warning signs (tanda-tanda bahaya). Hari demam perlu dihitung cermat. “Hari ketiga di waktu yang sama sejak anak mulai demam, perlu diwaspadai. Ini fase kritis,” ujar Prof. Sri. Misalnya anak mulai demam hari Senin pagi, perhatikan hari Rabu pagi. Saat itu demam turun. Bila anak tampak segar, mau makan dan bermain, berarti membaik.

Bila demam turun tapi kondisi memburuk (lemas, tidur terus dan tidak nafsu makan), berarti warning sign. “Apalagi kalau tangan dan kakinya dingin. Bisa jadi itu gejala syok,” terang Prof. Sri. Raba pergelangan tangan; tanda syok: denyut nadi sangat kecil hampir tidak terasa. Anak megap-megap karena berusaha mengambil oksigen lebih banyak, akibat darah yang mengental.

Yang paling mudah dikenali: anak tidak pipis. Bila darah kental, tidak ada yang disaring oleh ginjal; kandung kemih kosong sehingga tidak ada urin. Idealnya, volum urin 1 jam lebih dari 1 cc/kg berat badan (BB). Bila BB anak 10 kg, urin harus >10 cc/jam. Bila anak dirawat di rumah, tampung urin dalam wadah dengan ukuran agar bisa dimonitor.

Perhatikan lingkar perut anak. Cairan yang bocor dari pembuluh darah akan mengisi rongga perut, sehingga perut membuncit. Bila terjadi perdarahan, lingkar perut membesar. Tanda lain pedarahan bisa berupa mimisan, feses (tinja) berwarna kehitaman. Bila anak sudah haid, darah haid bisa sangat banyak.

Hasil pemeriksaan darah sebelum hari ketiga demam, biasanya normal. Di sini orangtua kerap lengah; begitu hasilnya normal merasa anak sudah bebas DBD. “Jangan terlalu dini periksa darah. Bila sudah periksa dan hasilnya normal, hari ketiga harus diulang,” kata Prof. Sri.

Perhatikan kadar leukosit (sel darah putih), trombosit (faktor pembekuan darah) dan hematokrit (kekentalan darah). Leukosit biasanya rendah (<4.000/µl), yang menandakan infeksi virus; DBD bisa dicurigai. Kadar trombosit rendah (<100.000/µl), sebaliknya hematokrit meningkat (>20%).

Penting mengganti cairan yang hilang akibat kebocoran pembuluh darah. Beri anak minum (cairan apa saja sesuai selera) sampai fase kritis lewat. Bila demam, beri parasetamol yang aman bagi lambung. (nid)


Ilustrasi: Gundula Vogel from Pixabay