Anak Kurus Tidak Sehat? | OTC Digest

Anak Kurus Tidak Sehat?

Kaum ibu kerap mengeluh bahkan merasa was-was jika anaknya kurus, padahal sudah minum susu. Benarkah pandangan ini? Salahkah jika kurus? 

Untuk memenuhi kebutuhan gizi harian, anak perlu mengonsumsi berbagai sumber makanan. Ia membutuhkan makronutrien (karbohidrat, lemak dan protein) dan mikronutrien (vitamin, mineral), serta air. 

Susu adalah makanan pelengkap bagi anak di atas usia 2 tahun. Selain berisi kalori, susu memang mengandung gizi lain, seperti protein dan kalsium. Rajin minum susu, dapat membantu kinerja kognitif anak untuk memiliki memori dan konsentrasi yang lebih baik. 

Menurut Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi, “Tidak masalah anak tak kunjung gemuk, yang penting anak cukup gizi.” Tanda-tanda anak sehat adalah aktif dan tidak gampang sakit. 

“Kurus bisa karena faktor turunan. Bisa karena anak sangat aktif, sehingga perlu banyak kalori,” katanya. Anak tidak perlu ditargetkan, sebulan berat badan anak harus naik sekian kilogram.  KMS (kartu menuju sehat) dapat dijadikan parameter anak cukup gizi.

Ahli gizi masyarakat dari Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Ahmad Syafiq, PhD., menambahkan, “Anak kurus mungkin karena sulit makan.” Kadang anak tidak bisa makan sendiri, dan lebih senang makan ramai-ramai. Untuk itu, anak perlu diberi ruang. Makan memang adalah aktivitas sosial. Orang dewasa pun senang kalau makan ada yang menemani. 

Berapa banyak anak harus minum susu? “Minimal 2 gelas sehari. Misalnya saat sarapan, terutama untuk yang sudah sekolah, karena biasanya kalau pagi tidak bisa makan banyak. Kemudian malam hari sebelum tidur,” kata dr. Soedjatmiko. Bagaimana kalau lebih dari 2 gelas? “Tidak masalah,” ujarnya. 

Minum susu di malam hari, menurut penelitian, bermanfaat lebih untuk pertumbuhan badan. Susu mengandung asam amino tryptophan yang bersifat menenangkan, sehingga membantu proses tidur. Pada malam hari, osteoklas atau sel-sel penghancur tulang tidak bekerja, sehingga kalsium dalam susu akan terserap optimal. 

Tentunya, tidak cukup hanya minum susu. Anak perlu mengonsumsi makanan makanan seimbang seperti daging, ikan, telur, kacang-kacangan serta sayur, agar pertumbuhan optimal. 

Susu penambah berat badan

Ada, memang, susu yang dapat menambah berat badan. Misalnya susu full cream. “Susu ini kaya lemak yang adalah sumber energi. Juga sumber protein yang merupakan pembentuk otot, dan merupakan sumber kalsium untuk membentuk tulang,” papar Syafiq. 

Protein juga adalah bahan baku growth hormone (GH), yakni “ibu” segala hormon pertumbuhan yang berkembang pesat pada masa anak. Arginine merupakan asam amino yang menjadi bahan baku GH. 

Yang perlu diperhatikan, menurut Syafiq, untuk menaikkan berat badan anak tidak bisa dilakukan secara drastis. Untuk mengubah keseimbangan tubuh, harus dengan gradasi (pelan-pelan). 

“Kalau semula anak minum 2 gelas sehari, tiba-tiba harus minum  6 gelas, alih-alih sehat anak malah obesitas (kegemukan),” katanya.  (jie)