anak-anak fitness jangan seperti orang dewasa

ABG Perlu Hati-hati Fitness, Jangan Ikut-ikutan Seperti Orang Dewasa

Fitness bagi ABG (anak baru gede), karena mereka  ingin memiliki postur tubuh yang bagus, termasuk six pack di perut. Pada dasarnya, olahraga baik untuk kesehatan. Namun, di fitness center ABG  sebaiknya jangan terlalu bersemangat. Dalam arti, pilih gerakan atau penggunaan alat yang sesuai. Dan, jangan ikut-ikutan diet seperti yang sudah dewasa.

“ABG masih dalam pertumbuhan,” ujar  dr. Laila Hayati, M.Gizi, SpGK, dari RSAB Harapan Kita

Penggunaan alat yang tidak sesuai, berpengaruh terhadap tinggi badan. Tubuh manusia mendapat tekanan ke bawah oleh grafitasi. “Waktu remaja tinggi kita mungkin 170 cm, ketika sudah tua berkurang minimal 2 cm,” paparnya dalam acara Hari Gizi Nasional, beberapa waktu lalu.

Melakukan angkat beban, ruas tulang terpengaruh. “Sayang kalau badan sudah bagus, tapi pendek,” kata dr. Laila.

Pertumbuhan sangat cepat sampai usia 18 tahun. Di usia 18-22 tahun pertumbuhan melambat. Idealnya angkat beban dilakukan setelah usia 22 tahun.  Pertumbuhan yang cepat pada ABG, bisa terhenti kalau sangat membatasi asupan kalori. Penggemar fitness umumnya menghindari makan nasi, memperbanyak susu tinggi protein, 50-70 gram per saji. “Kalau hanya makan putih telur bisa ditoleransi. Masalahnya, mereka juga mengonsumsi suplemen asam amino atau whey protein,” jelas dr. Laila.

Mengurangi kalori dan memperbanyak protein pada masa pertumbuhan, membuat ginjal bekerja ekstra keras untuk mencerna. Saat asam amino dibentuk dalam jumlah besar, darah menjadi asam dan membutuhkan kalsium untuk menetralisir. Konsumsi protein berlebihan, menyebabkan berkurangnya cadangan kalsium dalam tubuh. Terlebih lagi, daging mengandung kadar fosfor tinggi. Darah harus menjaga rasio kalsium dan fosfor 1:1 atau 1:2. Makanan yang meningkatkan jumlah fosfor, membuat tubuh mengambil cadangan kalsium dari gigi dan tulang, untuk menjaga keseimbangan.

Seseorang dengan banyak fosfor dan kalsium dalam tubuh, kedua zat itu bersenyawa membentuk kalsium fosfat. Tubuh tidak dapat menyerap senyawa ini, sehingga kalsium harus dikeluarkan. Padahal, masa muda adalah waktu untuk menimbun kalsium. Jika kalsium terbuang, saat dewasa nanti rentan osteoporosis.

Kata dr. Laila, tidak masalah bila ABG ditangani secara benar oleh personal trainer. Namun, kebanyakan mereka mencontoh perilaku diet orang dewasa, dan mencari informasi dari sumber yang tidak jelas.  (jie)


Ilustrasi: People photo created by jcomp - www.freepik.com