“Hardware” dan “Software” untuk Tumbuh Kembang Anak Optimal | OTC Digest
gawai_aplikasi_balita

“Hardware” dan “Software” untuk Tumbuh Kembang Anak Optimal

Tidak hanya komputer memerlukan hardware dan software; manusia pun demikian. “Hardware-nya itu nutrisi yang baik, sedangkan software-nya adalah stimulasi yang bagus,” ungkap Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), MSi. Keduanya mutlak diberikan sejak awal, agar anak bertumbuh dan berkembang secara optimal, baik otak maupun fisiknya.

Hingga usia 6 bulan, nutrisi terbaik untuk bayi adalah ASI (air susu ibu), yang diberikan secara eksklusif. “Komposisi nutrisi dalam ASI sangat lengkap. Ada sphingomyelin yang penting untuk percabangan sel-sel otak,” terang Prof. Miko, begitu ia biasa disapa. Bila ini tercukupi, otak anak akan cepat memproses informasi, dan dia tumbuh menjadi anak yang cerdas.

Nutrisi penting lain dalam ASI misalnya sialic acid. Fungsinya menjaga sistem saraf, serta berperan dalam perkembangan otak untuk proses pembelajaran dan mengingat informasi. Vitamin D3 yang terkandung dalam ASI juga terbukti berpengaruh pada kecerdasan.

(Foto: Hanida Syafriani)

 

Selewat usia 6 bulan, ASI saja tidak cukup; butuh makanan pendamping ASI (MPASI). MPASI harus berkualitas, dan komposisi nutrisnya lengkap. Kini acuannya adalah menu 4 bintang, yakni mengandung karbohidrat, protein (hewani dan nabati), lemak, serta sayur sebagai sumber vitamin dan mineral (misalnya zat besi) agar si kecil terhindar dari anemia. “Boleh pula ditambah susu formula yang mengandung sphingomyelin dan lain-lain,” ujar Prof. Miko, dalam peluncuran fitur Teman123 di Bogor, Jumat (28/06/2019).

Itu baru hardware. “Perlu software yaitu dengan melihat, mendengar dan merasa. Ini semua didapat dengan stimulasi,” lanjutnya. Stimulasi harus merangsang panca indera dan memori, dilengkapi dengan pujian dan kasih sayang sehingga anak lebih mudah menyimpan dan mengingat.

 

Memanfaatkan gawai untuk stimulasi

Ternyata, gawai atau gadget tidak selalu buruk! Malah bisa menjadi stimulasi bagi si kecil. Seperti yang ada pada fitur Teman123 dalam aplikasi IbudanBalita, yang bisa diunduh gratis di ponsel cerdas android. Permainan yang dikembangkan dalam Teman123 berupaya merangsang stimulasi panca indera anak, misalnya dengan lagu-lagu sederhana yang ditampilkan liriknya sehingga anak bisa mengikuti dan belajar mengingat. Ketiga ikon lucu Firi (lumba-lumba), Rizi (gajah), dan Ian (jerapah) mewakili harapan agar anak Indonesia tumbuh pintar, kuat, dan tinggi.

Di masa ini, sangat sulit melepaskan diri dari gawai; anak kecil maupun orang tua berisiko kecanduan gawai. Fitur Teman123 akan merangsang interaksi dan bonding antara orang tua dengan anak, sehingga pemanfaatan gawai jadi tepat guna, bukannya malah asyik sendiri-sendiri. Menjadi salah bila anak dibiarkan bermain gawai sendiri tanpa didampingi.

Bermain gawai 1 jam sehari masih aman untuk anak balita. Ini bisa dipecah menjadi 15 menit di empat waktu berbeda. Yang pasti, jangan sampai orang tua sibuk dengan gawai saat bersama anak. “Nanti anak akan berpikir bahwa HP jauh lebih penting daripada dia. Manfaatkanlah teknologi sambil memupuk bonding dan kasih sayang dengan anak,” pungkas Prof. Miko. (nid)