tips puasa bagi penderita diabetes
tips puasa bagi penderita diabetes

Tips Puasa Bagi Pasien Diabetes Agar Gula Darah Terjaga

Penderita diabetes termasuk kelompok orang yang perlu waspada saat menjalankan ibadah puasa. Konsumsi makanan yang salah berisiko menaikkan gula darah, atau justru drop.

Waktu berpuasa yang panjang (sekitar 13-14 jam) diikuti dengan kebiasaan buka puasa (serba manis, gorengan dan bersantan) dengan porsi besar, bagi penderita diabetes bisa meningkatkan risiko hiperglikemi (gula darah tinggi), hipoglikemi (gula darah rendah) atau dehidrasi dan trombosis (sumbatan di pembuluh darah).

Dr. Dicky L. Tahapary, PhD, SpPD-KEMD, FINASIM, staf Devisi Metabolik Endokrin, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, menjelaskan pasien diabetes yang menjalankan ibadah puasa berisiko kadar gula terlalu tinggi atau mengalami hipoglikemi.

“Maka sangat penting untuk memantau kadar gula darah. Kalau sudah pakai insulin harus lebih sering. Idealnya sebulan sebelum Ramadhan latihan puasa dulu dan konsultasikan dengan dokter terkait penyesuaian dosis obat,” kata dr. Dicky, dalam acara Grand Final Beat Diabetes Warrior Jakarta, Rabu (5/4/2023).

Karena adanya risiko-risiko tersebut sebenarnya penderita diabetes bisa dikelompokkan menjadi:

  1. Aman untuk puasa, jika mereka mendapatkan satu jenis obat oral / insulin basal (bekerja dalam waktu panjang).
  2. Sebaiknya tidak puasa karena berisiko tinggi. Mereka adalah penderita DM2 yang tidak terkontrol, penderita DM2 terkontrol baik yang memakai insulin campuran, penderita DM1, hingga pasien diabetes dengan komplikasi kolesterol, hipertensi dan jantung.
  3. Tidak disarankan puasa karena punya risiko sangat tinggi. Misalnya individu yang dalam 3 bulan sebelum Ramadhan ada riwayat hipoglikemik berulang, pernah mengalami ketoasidosis, penderita diabetes usia lanjut yang tidak sehat, dll

Selengkapnya baca di: Panduan Puasa Bagi Penderita Diabetes

Tips puasa bagi pasien diabetes agar gula darah terjaga antara lain dimulai dari:

Menu berbuka yang aman

Dr. Rudy Kurniawan, SpPD, MM, MARS, founder Sobat Diabetes menjelaskan, saat berpuasa sebisa mungkin hindari makanan berkalori terlalu tinggi, tetap konsumsi makanan sehat dan seimbang.

“Selingi konsumsi buah dan snack sehat di antara waktu buka dan sahur,” tambah dr. Rudy. “Hindari gorengan. Pilih karbohidrat kompleks supaya kenyang lebih lama dan tidak cepat menaikkan gula darah.”

Tentang ungkapan ‘berbukalah dengan yang manis’ dr. Dicky berpendapat tidak 100% tepat. Penderita diabetes boleh berbuka dengan makanan/minuman manis dengan tetap memerhatikan kalori/gula yang masuk.

“Minumlah air, susu atau jus buah tanpa gula tambahan untuk berbuka. Selanjutnya konsumsi makanan yang berkuah atau sup rendah garam. Yang paling ditakutkan adalah dehidrasi, jadi cairan rendah gula paling pertama,” saran dr. Dicky.

Kurma tetap diperbolehkan. Walaupun manis, indeks glikemiknya rendah, dibandingkan gula pasir. Untuk kurma besar dianjurkan cukup 1 buah, atau 3 buah kurma ukuran kecil.

Bahkan riset di jurnal ilmiah Foods (2020) menyebutkan, kurma termasuk salah satu buah yang berpotensi dimanfaatkan untuk pengobatan diabetes. Kandungan polifenolnya bekerja sebagai antioksidan kuat, yang mampu memperbaiki komplikasi akibat diabetes.

Jangan lewatkan sahur

Agar gula darah penderita diabetes terjaga, tak kalah penting adalah memilih makanan sahur. “Prinsipnya adalah pilih makanan berserat,” dr. Dicky menambahkan.

Serat, baik dari sayuran atau buah, serta karbohidrat kompleks membuat gula darah tidak melonjak terlalu tinggi. Juga mempertahankan rasa kenyang lebih lama.

“Penderita diabetes jangan skip sahur. Asupan kalorinya bisa turun 40% kalau tidak sahur. Puasa yang terlalu lama, cadangan gula tubuh (lemak) akan dipecah, ini bisa berbahaya untuk pasien diabetes,” pungkas dr. Dicky. (jie)