multivitamin untuk membantu menjaga stamina

Tingkatkan Daya Tahan Tubuh, Pilih Mana Imunomodulator atau Multivitamin?

Program vaksinasi COVID-19 di Indonesia sudah memasuki tahap ke dua yang menyasar pelayan publik, seperti guru, TNI/Polri, wartawan, ASN. Lansia termasuk kelompok yang diprioritaskan dalam tahap ini. Sementara menunggu giliran vaksinasi, menjaga daya tahan tubuh merupakan kunci utama melawan virus corona, selain menerapkan protokol kesehatan 5 M.

International Journal of Health Science and Research (2020) menyatakan nutrisi merupakan senjata utama tingkatkan daya tahan tubuh selama pandemi COVID-19.

Meningkatkan daya tahan tubuh perlu dilakukan secara holistik, mencakup konsumsi makanan bergizi, cukup minum air putih, rutin olahraga 3-4 kali seminggu, tidur teratur, dan konsumsi suplemen bila perlu.

Suplemen makanan diperlukan untuk mencukupi kebutuhan mikronutrien (gizi mikro: vitamin dan mineral), yang sebagian besar masyarakat Indonesia kerap kurang. Mikronutrien banyak terkandung dalam sayuran dan buah, sementara pola makan orang Indonesia sebagian besar kurang sayur dan buah.

Data Litbang Departemen Pertanian tahun 2013 memaparkan, konsumsi buah dan sayur per kapita hanya 34,55 kg/tahun dan 40,35 kg/tahun. Sementara FAO (Food Agriculture Organization) merekomendasikan, konsumsi buah & sayur setidaknya mencapai 73 - 91,25 kg/kapita/tahun.

Apt, Siti Rosliani, S.Si, brand manager PT Abbott Indonesia mengatakan vitamin dan mineral adalah nutrisi penting agar tubuh bekerja dengan baik.

“Mikronutrien tidak digunakan sebagai energi, tetapi membantu memecah dan membangun protein, lemak serta gula. Kekurangan vitamin dan mineral meningkatkan risiko infeksi,” katanya dalam webinar apoteker, Rabu (24/2/2021), berjudul Nutrisi Untuk Daya Tahan Tubuh, Mitos atau Fakta?

Imunomodulator atau multivitamin

Dalam produk-produk peningkat daya tahan tubuh dikenal juga imunomodulator. Ini adalah zat yang dapat memodulasi (mengubah atau memengaruhi) sistem imun menjadi normal. Biasanya berasal dari zat-zat aktif tanaman, misalnya meniran, kunyit, dll.

Produk imunomodulator berperan menguatkan sistem imun tubuh (imunostimulan) atau menekan reaksi sistem imun yang berlebihan (imunosupresan).

Imunomodulator dikenal efektif tingkatkan daya tahan tubuh, “Tetapi pemakaian yang tidak tepat justru dapat merugikan tubuh,” imbuh Siti.

Perlu diketahui imunomodulator bukanlah suplemen yang bisa dikonsumsi sehari-hari. Penggunaan imunomodulator yang sifatnya imunostimulan biasanya dibatasi selama 6-8 minggu, atau dengan konsultasi dokter, sebab dikhawatirkan dapat mencetuskan penyakit autoimun atau memperparah alergi.

Di satu sisi suplemen multivitamin – berisi beberapa vitamin dan mineral – secara umum aman dikonsumsi tiap hari. Ia juga memiliki sifat antioksidan yang dibutuhkan sehari-hari.

“Perhatikan juga produk suplemen vitamin yang aman bagi tubuh. Yakni tidak mengandung pemanis buatan. Riset menunjukkan adanya erosi gigi akibat konsumsi berlebihan vitamin C mengandung pemanis,” terang Siti.

Multivitamin sebaiknya dikonsumsi rutin tiap hari, tidak hanya saat kondisi badan sedang turun atau sakit.

Studi meta analisa tahun 2007 pada 53 penelitian menyimpulkan mengonsumsi suplemen vitamin C saat sakit (selesma /radang tenggorokan) tidak membuat durasi sakit atau derajat keparahan menurun. Namun, bisa mencegah kejadian selesma pada anak sampai 14% dan dewasa 8% jika dikonsumsi rutin tiap hari.

Kapan butuh suplemen?

Pada dasarnya siapa saja dapat mengonsumsi suplemen multivitamin. Namun mereka dengan kondisi tertentu lebih membutuhkannya, seperti pada wanita hamil dan menyusui, vegetarian, mereka yang sedang melakukan diet rendah kalori, orang yang memiliki alergi atau menderita sakit tertentu (termasuk kanker).

Salah satu multivitamin yang disarankan adalah mengandung kombinasi vitamin B dan C. Vitamin B akan membantu tubuh menghasilkan energi dan menjaga kesehatan sistem saraf. Sedangkan vitamin C telah lama dikenal sebagai antioksidan alami dan penjaga daya tahan tubuh.

“Suplemen jenis ini cocok digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan vitamin harian, atau saat keadaan sakit dan masa pemulihan. Juga dianjurkan untuk lansia,” tutur Siti.

Di pasaran juga tersedia multivitamin dengan kandungan zinc, asam folat (vitamin B9) dan vitamin E. Siti menjelaskan, zinc membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan sintesis DNA. Bersama-sama asam folat, memiliki sifat antioksidan yang berperan menetralkan reactive oxygen species (ROS).

Vitamin E juga berperan sebagai antioksidan, juga anti-inflamasi. Selain itu ia peningkat kekebalan tubuh.

“Multivitamin ini disarankan bagi siapa saja untuk membantu menjaga stamina dan memelihara kesehatan, serta membantu tingkatkan daya tahan tubuh,” pungkas Siti. (jie)

________________________________________________________

Ilustrasi: Health photo created by teksomolika - www.freepik.com