stroke ringan dapat menyebabkan kematiaan jaringan, hati-hati

Stroke Ringan Jangan Dianggap Ringan, Sebabkan Kematian Jaringan

Stroke ringan bisa bertambah parah bila tidak segera ditangani. Penting untuk bisa mengenali tanda-tanda kena stroke ringan. Ny. Ida (49 tahun) sejak sebulan lalu  tangan kanannya terasa lemah. Awalnya, berlangsung beberapa detik kemudian normal kembali. Kelemahan tangannya itu berlangsung spontan, kadang terjadi setelah ia menggosokkan tangan.

Stroke ringan, ini diagnose dokter atas Ny. Ida. Semula ia menduga, kondisi tangannya karena ia terlalu capek. Ia mulai khawatir ketika serangan rasa lemah itu bertambah lama. Ny. Ida terserang stroke ringan atau transient ischemic attack (TIA), akibar penyempitan pembuluh arteri di leher.

Stroke adalah cidera mendadak (akut) dan berat pada pembuluh-pembuluh darah otak. Cidera dapat disebabkan oleh sumbatan bekuan darah, penyempitan pembuluh darah (atau keduanya), atau pecahnya pembuluh darah (stroke perdarahan).

Tercatat setiap tahun sekitar 0,2% populasi di Amerika mengalami stroke, sepertiganya meninggal 12 bulan berikutnya, sepertiga lainnya cacat permanen dan sepertiga sisanya memperoleh kembali kemandirian mereka. Di Indonesia dan negara berkembang lainnya, angkanya juga terus meningkat. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi stroke di Indonesia sebesar 12,1 per 1.000 orang.

Menurut dr. Frandy Susatia, SpS dari Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, stroke iskemik atau karena sumbatan adalah yang paling umum terjadi (85%). Sisanya (15%) stroke karena pecahnya pembuluh darah otak; 80%-nya karena hipertensi. Sebagian besar stroke disebabkan gaya hidup.

Stroke karena perdarahan, biasanya terjadi saat sedang aktif, tanpa peringatan, disertai nyeri kepala berat, kejang, muntah dan penurunan kesadaran. Stroke karena sumbatan biasanya terjadi saat yang bersangkutan beristirahat. “Ketika bangun tidur, tahu-tahu bicaranya pelo. Kadang-kadang disertai penurunan kesadaran dan nyeri kepala,” kata dr. Frandy.

Pada kasus stroke ringan, kata dr. Frandy, “Pembuluh darah ke otak tersumbat untuk sementara waktu, beberapa menit sampai 24 jam. Kalau dibiarkan, 80-90% akan menjadi stroke parah.” 

Gejala biasanya datang mendadak, berlangsung 10 detik hingga 15 menit, kadang bertahan hingga 24 jam. Dulu diperkirakan TIA tidak menimbulkan kerusakan di otak. Tapi, penelitian lanjutan memperlihatkan, hampir 50% penderita TIA memperlihatkan kematian jaringan atau kadang perdarahan kecil. (jie)


Ilustrasi: Medical photo created by kjpargeter - www.freepik.com