sariawan bukan karena kurang vitamin c dan gejala kanker

Sariawan Bukan Karena Kurang Vitamin C dan Bukan Gejala Kanker

Sariawan menurut pandangan masyarakat awam adalah semua rasa tidak nyaman di mulut seperti gatal, perih dan gusi mudah berdarah. Menurut Dr. drg. Harum Sasanti, Sp.PM(K) dari FKG UI/RSCM, secara medis sariawan disebut stomatitis aphtosa recurrent (SAR). Bentuk luka (ulcer) seperti cekungan dangkal; tepinya jelas dan beraturan, bentuknya bulat atau oval dikelilingi halo merah dan tengah cekungan berwarna putih, seperti yang dialami Indri.

Sariawan bisa muncul di semua tempat di selaput lendir (mukosa) pada jaringan lunak mulut, seperti lidah, pipi bagian dalam, dasar mulut dan langit-langit lunak.

“Sariawan hanya ada di bagian mukosa mulut yang lunak; kalau di gusi atau langit-langit berarti bukan sariawan,” tegas Dr. drg. Harum.

Sariawan cirinya tidak mudah berdarah dan tidak menyebabkan demam. Kalau yang ini  adalah infeksi. Tanda lain infeksi kelenjar getah bening di daerah leher membesar dan agak sakit bila ditekan.

Sariawan meski tidak diobati bisa sembuh sendiri. Istilahnya, self-limiting disease. Tapi jangan heran bila sudah sembuh, sariawan bisa muncul kembali. Memang, sariawan bersifat sembuh dan kambuh.

Sariawan, menurut Dr. drg. Harum, tidak sesederhana kelihatannya. Penyebabnya belum diketahui pasti. “Orang yang mudah sariawan, gennya sudah ada sifat pembawa (bakat) sariawan,” terangnya. Menurut penelitian, bila salah satu orangtua berbakat sariawan, sebagian anaknya akan mewarisi. Bila kedua orangtua memiliki bakat sariawan, lebih banyak persentase anak yang mendapat sifat tersebut.

Sariawan muncul, bila faktor genetik bertemu faktor-faktor pemicu. Ini yang menyebabkan, sariawan bisa muncul di usia SD, SMP, SMA atau setelah dewasa.

Sariawan faktor pemicunya banyak. Utamanya karena daya tahan tubuh menurun, stres, kelelahan, kurang tidur, flu, merokok, makan tidak teratur serta defisiensi nutrisi tertentu. Faktor pemicu lain, alergi dan trauma. Trauma bisa karena tekanan terlalu keras saat menyikat gigi, atau luka akibat bulu sikat gigi. Bisa karena tergigit.

Pada perempuan, sariawan dipengaruhi faktor hormon. Ada yang sariawan menjelang  atau setelah haid.

Macam-macam SAR

Sariawan atau SAR ada 3 kategori: SAR minor, SAR mayor, SAR herpetic form. SAR minor luka berbentuk cekungan kecil (diameter 3-5 mm), menyerang 2-3 hari. SAR mayor lukanya besar diameter >1 cm, cekungan lebih dalam dan lebih nyeri. “Bisa sembuh tanpa obat, tapi lebih lama dan bila sembuh meninggalkan scar (jaringan parut),” papar Dr. drg. Harum. SAR minor bisa sembuh dalam 3-7 haril; paling lama 10 hari. SAR mayor hingga sebulan untuk benar-benar sembuh.

SAR herpetical form bentuk luka kecil-kecil, banyak dan bergerombol. Luka bisa 100 cekungan, hingga menutupi hamper senga bagian mulut, membuat orang sangat menderita; sulit makan, minum atau bicara. SAR tipe ini mirip radang mulut (stomatitis) akibat herpes, karenanya disebut herpetical form. Namun pada SAR, tidak ditemukan virus penyebab herpes.

Bukan kanker

Sariawan bukan kanker tahap dini. Sariawan sembuh-kambuh, kanker tidak sembuh-sembuh, dan tidak akan sembuh sebelum pengobatan kanker (operasi/kemoterapi/radiasi). Kanker lukanya lebih dalam dan tidak berpindah-pindah.

Ada penyakit mulut yang digolongkan prakanker, misalnya lesi putih yang disebut leukoplakia. Bila mengalami leukoplakia, dokter akan mengobservasi. Bila ada faktor genetik lalu bertemu faktor pemicu, bisa berkembang menjadi kanker. Karenanya trauma pada mulut harus dicegah, faktor risiko seperti merokok, menyirih dan konsumsi alkohol harus dihentikan.

Sariawan dan Vitamin B

Sariawan karena kurang vitamin C? Tidak, kata Dr. drg. Harum. Anggapan sariawan berhubungan dengan kekurangan vitamin C, berasal dari masa lampau, ketika benua Eropa dilanda musim dingin yang panjang. Mereka banyak mengonsumsi protein dan makanan yang diawetkan dan kurang makan buah/sayur segar, sehingga kurang vitamin C.

Akibatnya, gusi bengkak dan mudah berdarah, disebut gingivitis (radang gusi) kronis. Kondisi ini sekarang jarang ditemukan.

Sariawan justru berhubungan dengan vitamin B kompleks (vitamin B1, B6, B12). Pengamatan dokter, yang sering sariawan berulang cepat membaik ketika diberi vitamin B kompleks. (nid)


Ilustrasi: Daniel Albany from Pixabay