Risiko Pahit dari Manisnya Gula | OTC Digest

Risiko Pahit dari Manisnya Gula

Bagi penyuka minuman manis, sulit untuk menghindari gula. Namun tahukah Anda jika konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung?

Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2013 menyatakan angka penyakit tidak menular semakin meningkat, dan menjadi penyebab kematian terbesar di Indonesia. Beberapa penyakit itu antara lain hipertensi (25,8%), obesitas (15,4%), diabetes (2,3%) dan sakit jantung koroner (1,5%) ; yang mana keduanya saling berhubungan.

Sebenarnya apa saja dampak negatif dari konsumsi gula berlebih? Berdasarkan publikasi dalam jurnal JAMA Internal Medicine (2014), konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Gula juga dapat meningkatkan pembentukan lemak di hati, peningkatan produksi trigliserid, dan LDL (low-density lipoprotein atau kolesterol jahat). Ketiganya merupakan faktor utama terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah.

Konsumsi gula yang tinggi juga sangat berhubungan dengan peningkatan indeks massa tubuh (IMT), yang pada akhirnya menjadi obesitas.

Berikut beberapa dampak negatif dari konsumsi gula berlebih :

1. Risiko diabetes melonjak.

Kebiasaan konsumsi gula yang berlebihan, dapat menurunkan fungsi organ pankreas dan mengurangi produksi insulin. Ia merupakan hormon yang dihasilkan oleh pankreas untuk mengatur metabolisme gula. Alhasil, terjadilah penyakit diabetes, dimana kadar gula di dalam darah menjadi tinggi.

2. Menurunkan kualitas sperma.

Studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Public Health (2007) menemukan bahwa kebiasaan konsumsi soft drink, ternyata dapat berpengaruh pada kualitas sperma. Laki-laki yang mengonsumsi soft drink berlebihan, cenderung memiliki kualitas sperma yang rendah dibandingkan dengan pria yang tidak mengonsumsi soft drink. Kualitas sperma yang menurun ditunjukkan dengan menurunnya produksi serta berkurangnya pergerakan sperma. Hal ini menjadi salah satu penyebab kemandulan pada pria.

3. Gigi berlubang.

Gula adalah makanan bagi bakteri mulut. Akumulasi gula di gigi menjadi tempat yang sempurna untuk tumbuhnya bakteri. Bakteri mulut akan merusak lapisan gigi hingga akhirnya terjadi karies atau gigi berlubang.

4. Merusak kulit.

Ternyata konsumsi gula berlebih juga dapat membuat kulit menua lebih cepat. Akumulasi gula ini menyebabkan kerusakan kolagen dan elastin kulit; dua komponen yang mempertahankan elastisitas dan kekenyalan kulit. Dengan rusaknya kedua komponen tersebut, maka kulit menjadi lebih kering, kusam dan tidak kencang lagi.

Nah, udah tahu kan pahitnya dari si masih gula? Segala sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik bagi kesehatan. Kementerian Kesehatan menganjurkan konsumsi gula per hari tidak boleh dari 50 g (4 sendok makan).