Periksa kadar kolesterol hindari sakit jantung dan pembuluh darah

Periksa Kadar Kolesterol, Hindari Risiko Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

Kolesterol membutuhkan ‘alat pengangkut’ untuk beredar di dalam darah, yakni  lipoprotein yang terbagi menjadi HDL (high density lipoprotein) atau ‘kolesterol baik’ dan LDL (low density lipoprotein) atau ‘kolesterol jahat’. Bila jumlahnya berlebihan, LDL akan melepaskan kolesterol sehingga pembuluh darah ‘berkerak’ dan menyempit (aterosklerosis). Sebaliknya HDL membersihkan kolesterol di pembuluh darah. Tingginya kadar LDL berhubungan dengan penyakit yang disebabkan aterosklerosis, seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung dan stroke.

Kadar kolesterol perlu rutin dikontrol untuk menghindari risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Kadar kolesterol total disebut normal bila <200 mg/dl. Bila 200-239 mg/dl berarti lampu kuning (normal tinggi); perlu pemeriksaan profil lipid penuh untuk menilai kadar HDL, LDL dan trigliserida (lemak darah). Idealnya, LDL <100 mg/dl, HDL >60 mg/dl dan trigliserida <150 mg/dl.

Orang dewasa sehat tanpa risiko penyakit jantung lain seperti merokok, riwayat keluarga, hipertensi, kegemukan, diabetes, cukup periksa kolesterol 1x5 tahun. Laki-laki usia >35 tahun dan perempuan usia >45 tahun, disarankan untuk memeriksakan diri lebih sering. Terlebih bila memiliki faktor risiko dan sebaiknya lakukan pemeriksaan profil lipid penuh, bukan kolesterol total. Pemeriksaan bisa dilakukan di laboratorium atau secara mandiri. Bila secara mandiri angkanya mengkhawatirkan, cek ke laboratiorium untuk memastikan dan segera konsultasi ke dokter.

Lakukan pemeriksaan kolesterol ketika kita dalam keadaan sehat. Serangan jantung, juga penyakit berat seperti kanker dan infeksi kronis atau kecelakaan serius, bisa menurunkan kadar kolesterol. Sebaliknya kehamilan bisa meningkatkan kadar kolseterol. Beri waktu minimal 6 minggu setelah sakit apa pun, atau setelah bayi lahir, agar hasil pemeriksaan kolesterol lebih akurat.

Agar kadar kolesterol tetap normal, perlu melakukan olahraga secara rutin setidaknya 30-60 menit, minimal 3x seminggu. Perbanyak mengonsumsi serat (sayuran dan buah-buahan) dan batasi makanan lemak. Pilih sumber lemak sehat yang berasal dari ikan dan kacang-kacangan, yang akan meningkatkan kadar HDL. Mereka yang kadar kolesterolnya cenderung tinggi perlu konsultasi ke dokter, yang akan melakukan pemeriksaan dan memberikan obat penurun kolesterol. (nid)


Ilustrasi: Heart photo created by freepik - www.freepik.com