kanker payudara penyebab kematian pada wanita

Olivia Newton John Bertahan 30 Tahun dari Kanker Payudara, Apa Itu Terapi Paliatif

Aktris dan penyanyi Hollywood, Olivia Newton-John (73 tahun) meninggal hari Senin, 8 Agustus 2022 di rumah peternakannya di California Selatan, Amerika Serikat, setelah berjuang melawan kanker payudara selama 30 tahun lebih. Menurut suaminya, John Easterling, Olivia terserang kanker payudara di usia 40-an tahun. Sebuah sumber menyebutkan, seperti dikutip dari TMZ, kanker yang diderita Olivia sudah metastastik, atau sudah menyebar ke organ-organ lain.

Sebagai penyanyi musik country, Olivia menjadi ikon musisi Australia yang berhasil menembus pasar Amerika. Ia sukses besar tahun 1970-an melalui lagu-lagu seperti If Not for You, Let Me Be There (1973), kemudian lagu Have You Never Been Mellow yang  menjadi hits. Di seni peran tahun 1978, ia menjadi lawan main John Travolta pada film musikal, Grease. Film yang mengisahkan kencan musim panas Sandy (Olivia) dengan Danny (diperankan John Travolta) serta liku-liku percintaan ini, meraih sukses. 

Survival Penderita Kanker Payudara 

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 1 dari 8 perempuan berisiko terkena kanker payudara. Di Indonesia, kanker payudara merupakan kasus kematian tertinggi akibat kanker pada wanita. Jumlah pasien yang memeriksakan diri ke rumah sakit semakin muda, sekitar usa 25-35 tahun, dan ketika datang sebagian besar sudah stadium lanjut.

Stadium kanker berkorelasi dengan usia harapan hidup penderita kanker. Seperti kata ahli radiologi onkologi, dr. Fielda Djuita, SpRad(K), Onk Rad, beberapa waktu lalu, “Pasien stadium dini bisa sembuh. Kalau sudah menyebar ke kelenjar getah bening, usia harapan hidup berkurang.” Penderita kanker payudara stadium lanjut, biasanya tidak dapat sembuh total. Secata teoritis, pasien bisa survival 5 tahun, 10 tahun sampai 15 tahun.

Tidak Selalu Berhubungan dengan Kematian

Menurut Prof. DR. dr Ari F Syam, SpPD, penyakit kanker tidak selalu berhubungan dengan kematian.  “Banyak pasien kanker, bisa bertahan hidup selama beberapa tahun. Ada yang kondisinya sesehat orang tanpa kanker,” ujarnya beberapa waktu lalu. Penyakit kanker tidak bisa dinyatakan sembuh, tapi disebut remisi atau relaps. Dinyatakan remisi bila sudah melakukan terapi, dievaluasi, dan di tubuhnya sudah tidak ada sel-sel kanker. Setelah dinyatakan remisi, pasien tetap harus rutin kontrol ke dokter.

Menurut Prof. Ari, penyakit kanker berbeda dengan penyakit infeksi yang bisa sembuh total. Pasien remisi harus kontrol teratur dan menjalani gaya hidup sehat: menjaga pola makan, perbanyak konsumsi sayur buah, istirahat cukup, kelola stres fisik & psikis dan rutin konsultasi ke dokter.

Terapi Paliatif

Bagi penderita kanker, terlebih yang sudah stadium lanjut, biasa diberikan terapi paliatif.
Dilansir dari laman National Cancer Institute, perawatan paliatif adalah perawatan yang diberikan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan penyakit serius atau mengancam nyawa, seperti kanker. Perawatan paliatif merupakan pendekatan perawatan secara keseluruhan, bukan hanya menangani penyakit. Tujuannya mencegah atau mengobati sedini mungkin gejala dan efek samping penyakit serta pengobatannya. Dilakukan pendekatan psikologis, sosial dan spiritual.

Karena itu, perawatan paliatif disebut juga perawatan kenyamanan, perawatan suportif, dan manajemen gejala. Perawatan paliatif dapat dilakukan di rumah sakit, klinik rawat jalan  atau di rumah dengan arahan dokter.

Perawatan dilakukan spesialis perawatan paliatif, praktisi perawatan kesehatan yang sudah mendapat pelatihan khusus dan bersertifikasi. Mereka masuk dalam tim multidisiplin yang terdiri dari dokter onkologi, perawat, ahli diet, apoteker, pemuka agama, psikolog, dan lain-lain. Tujuannya satu: mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidup pasien. (sur)

______________________________________________

Ilustrasi: Woman cancer photo created by diana.grytsku - www.freepik.com