mencegah gangguan pendengaran akibat penggunaan earphone

Mencegah Gangguan Pendengaran Akibat Penggunaan Earphone

Mendengarkan musik atau nonton film menggunakan gawai memang paling nyaman pakai earphone atau headphone, demikian pula saat meeting atau game online. Tetapi tahukah Anda mamakai earphone sembarangan bisa menyebabkan gangguan pendengaran.   

Sebuah studi di Amerika Serikat mengatakan bahwa sekitar 15% anak berusia 6-19 tahun mengalami tuli nada tinggi atau nada rendah pada satu telinga. Selain itu 12,5% anak mengalami noise-induced hearing loss (NIHL). Hal ini dikarenakan terlalu sering memakai headset (earphone atau headphone).

Dr. Fikry Hamdan Yasin, Sp.THT-KL (K), staf pengajar di FKUI-RSCM, menjelaskan penggunaan earphone bisa menyebabkan gangguan kesehatan, baik berupa gangguan pendengaran atau gangguan kesehatan lain, seperti peningkatan tekanan darah, gangguan psikologis, ganggguan komunikasi, hingga gangguan keseimbangan.  

Dari sisi gangguan pendengaran, dampak dari kebisingan bisa bersifat ringan (telinga berdenging sementara), tinnitus, hingga menyebabkan ketulian.

Sangat penting mencegah gangguan pendengaran akibat penggunaan earphone/headphone.

“Kalau sudah lebih dari ambang normal pendengaran manusia, yang adalah 80 db (desibel), misalkan mendengarkan bunyi >60 db atau >60% volume dapat menyebabkan trauma akustik, trauma pendengaran sementara hingga trauma akibat bising yang permanen,” terang dr. Fikry dalam acara NGOBRAL (ngobrol bareng Landakers/ Iluni FKUI) beberapa waktu lalu di Instagram Live @adamprabata.

Gangguan pendengaran akibat bising berlangsung secara bertahap. Awalnya akibat penggunaan earphone dengan volume tinggi menyebabkan telinga berdenging yang akan pulih dalam waktu 24 jam.

Paparan suara bising yang konstan berpotensi merusak koklea di dalam telinga. Koklea adalah organ pendengaran yang berbentuk mirip rumah siput yang bertugas mengubah getaran dari telinga tengah menjadi sinyal saraf.

Tips mencegah gangguan pendengaran akibat penggunaan earphone

Ada prinsip 60/60, yakni volume suara <60% dan paparan suara (bising) maksimal 60 menit per hari. Ini adalah format aman untuk kesehatan pendengaran, dr. Fikry menjelaskan.

Bagi Anda yang kerap memakai earphone, headphone atau air pods lebih dari ketentuan tersebut (misalnya saat meeting atau bermain game online selama 2 jam), dr. Fikry menyarankan gunakan secara bergantian di kedua telinga.

“Satu jam pertama di telinga kiri, satu jam berikutnya telinga kanan. Atau gunakan speaker, itu paling aman,” katanya. “Tetapi kan gaming tidak mungkin hanya 60 menit, bisa berjam-jam. Kalau seperti itu, istirahatkan juga telinga kita minimal 24 jam tanpa ada paparan bising, supaya organ-organ rumah siput bisa melakukan pemulihan.”

Bahkan secara tidak langsung penggunaan earphone yang tidak sesuai anjuran berpotensi menimbulkan gangguan tidur dan kognitif. Berkurangnya pendengaran menyebabkan tidur tidak nyaman, kurang istirahat, hingga mempengaruhi fungsi ingatan dan kognitif.

Antara earphone dan headphone

Sebagian orang lebih nyaman memakai headphone karena kualitas suaranya, sementara lainnya pilih memakai earphone atau air pods karena ringkas.

Dr. Fikry menjelaskan earphone – juga air pods – lebih baik, dibanding headphone, untuk menjaga kesehatan pendengaran. “Earphone walau dimasukkan ke lubang telinga, tetap memiliki celah untuk mendengarkan bunyi di sekitar kita. Sedangkan headphone itu benar-benar kedap, sehingga suara yang masuk itu benar-benar full,” katanya.

Saat ini ada earphone dengan teknologi bone conductor, di mana alat dipasang di tulang depan telinga. Stimulus dihantarkan melalui getaran tulang. “Itu yang paling aman,” dr. Fikry merekomendasikan.  (jie)