Memilih Tabir Surya yang Tepat untuk penderita vitiligo | OTC Digest

Memilih Tabir Surya yang Tepat untuk penderita vitiligo

Vitiligo membuat kulit kehilangan pigmennya, muncul bercak-bercak putih di wajah, tangan atau bahkan hampir di seluruh tubuh. Penderita vitiligo wajib memakai tabir surya.

Vitiligo merupakan kondisi di mana kulit kehilangan pigmen normalnya dan menjadi putih susu. Menyerang pria atau wanita sama banyaknya, baik pada anak-anak atau dewasa.

Sekitar 70-80% kasus vitiligo terajadi di usia 10-30 tahun. International Journal of Dermatology (2012) memperkirakan vitiligo diderita oleh sekitar 0,5-2% orang dari total populasi di suatu daerah.

Vitiligo terjadi ketika sel-sel melanosit yang memproduksi melanin (pigmen) berhenti berfungsi atau mati. Melanosit selain terdapat di lapisan kulit, juga ada di akar rambut, sehingga kehilangan pigmen ini bisa juga terjadi di rambut, bahkan di area selaput lendir (misalnya di bagian dalam mulut).

Pigmen atau warna kulit berfungsi untuk melindungi kulit dari paparan sinar UVA (ultraviolet A) dan UVB dari matahari. Sebagaimana diketahui paparan sinar matahari siang, terutama antara pukul 10.00 – 14.00, bisa meningkatkan risiko kanker kulit.

Menurut dr. Dian Pratiwi, SpKK, dari Klinik Pramudia, Jakarta, penderita vitiligo wajib memakai tabir surya sebagai pengganti pigmen kulit yang hilang. “Yang disarankan adalah tabir surya yang water proof (tahan air), agar tidak cepat luntur saat beraktivitas,” katanya.

Tabir surya wajib dipakai penderita vitiligo, terutama bila lesi (bercak) vitiligo ada di daerah yang terbuka atau terkena sinar matahari langsung.

Lebih dianjurkan menggunakan sunblock dengan SPF (sun protection factor) tinggi, di atas SPF 30. SPF berfungsi melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet, seperti kulit terbakar, menghitam dan kanker kulit.  

“Beda proteksi antara SPF 30, 50 atau 100 bukan di daya proteksi, tetapi di lama proteksinya,” terang dr. Ronny Handoko, SpKK, dari Klinik Pramudia. “SPF 30 memberi proteksi selama 6 jam, SPF 50 memroteksi selama 8 jam, sementara SPF100 selama 10 jam.”

Menurut dr. Ronny, pilihlah tabir surya buatan dalam negeri, karena disesuaikan dengan kondisi iklim di Indonesia.

Perhatikan kondisi kulit

Namun yang juga perlu diperhatikan adalah kondisi kulit; kering, normal atau berminyak. Pada mereka yang memiliki jenis kulit berminyak pemakaian tabir surya water proof akan memicu munculnya jerawat.

“Sebenarnya tidak masalah sun block dipakai di muka, tetapi harus disesuaikan dengan jenis kulitnya. Untuk kulit yang sangat berminyak, pada area vitiligo tetap pakai tabir surya water proof, tetapi di area kulit lainnya yang sehat gunakan bahan lainnya, misalnya yang bukan salep, tetapi losion. Jadi tidak menyumbat pori-pori dan memicu komedo,” pungkas dr. Dian. (jie)

Baca juga : Cat Rambut Sebabkan Vitiligo, Benarkah?