Memilih Kopi yang Aman untuk Lambung di Bulan Puasa

Memilih Kopi yang Aman untuk Lambung di Bulan Puasa

Pecinta kopi mungkin sedikit ‘tersiksa’ selama bulan Ramadhan, karena tidak bisa menyeruput kopi untuk menemani kerja. Ingin minum kopi saat sahur, tapi takut lambung perih. Sebenarnya, kita masih bisa kok menikmati kopi. Asal perhatikan bagaimana memilih kopi yang aman.

Indonesia sangat kaya akan aneka jenis kopi. Rasanya hampir tiap daerah memiliki kopi khas masing. Siapa tak kenal kopi Gayo, Bali, Flores, dan Toraja. Tak heran bila negara kita menjadi salah satu produsen kopi terbesar di dunia. “Secara kualitas pun tak kalah dengan negara penghasil kopi lainnya,” ujar Mikael Jasin, Head of Coffee Kopi Kenangan.

Nah dari sekian banyak kopi yang ada di bumi Nusantara, bagaimana memilih kopi yang aman untuk lambung, agar puasa tetap lancar? Berikut pemaparannya.

Memilih kopi yang aman

Pilihlah kopi jenis Arabica. Secara rasa, kopi Arabica memang terasa sedikit asam di mulut, dibandingkan Robusta yang cenderung lebih pahit. Namun ternyata kandungan asam klorogenat dan kafein dalam biji kopi Arabica lebih rendah ketimbang Robusta. Kedua zat inilah yang kerap menimbulkan rasa tidak nyaman pada lambung.

Varian baru Kopi Kenangan Light Coffee Series bisa mempermudah untuk memilih kopi yang aman selama berpuasa. “Light Coffee Series terbuat dari 100% biji kopi Arabica Bumi Banjarnegara, yang memiliki tingkat keasaman dan kandungan kafein lebih rendah dibandingkan biji kopi lain,” terang Jasin, dalam diskusi virtual Coffe Class Kopi Kenangan, Rabu (21/4/2021). Ini berbeda dengan Kenangan Blend yang memiliki karakter “strong”, yang umumnya terdiri dari campuran 70% Arabica dan 30% Robusta.

Kandungan kafein dalam Light Coffee Series hanya 0,8% hingga 1,5% dari berat totalnya. “Cocok untuk menemani ibadah puasa,” imbuh Jassin, yang menyabet gelar 4th ranked World Barista Championsip 2019 dan merupakan 1st Indonesia Barista Champion. Kopi rendah asam dan kafein ini juga bisa diminum oleh mereka yang lambungnya sensitif dengan kopi, tapi tetap mau ngopi.

Selama ini, kopi asal Jawa Tengah memang masih kurang dikenal, dibandingkan kopi asal Aceh atau Toraja. Padahal tahun ini, kopi dengan kualitas terbaik berasal dari sana. “Tepatnya yang ditanam di lereng Merbabu, Dieng, serta Sindoro dan Sumbing,” ujar Jassin. Kopi Arabica asal Bumi Banjarnegara bahkan dinobatkan sebagai biji kopi terbaik dalam Festival Kopi Nusantara.

Pilih waktu yang tepat

Tak hanya memilih kopi yang aman, pilihan waktu minum kopi di bulan Ramadhan pun harus sesuai. Hindari meminum kopi langsung saat buka puasa. Dalam kondisi perut kosong, bisa-bisa ama lambung langsung naik, sekalipun kopi yang kita seruput rendah asam dan rendah kafein.

Sebaiknya berbuka puasa dulu seperti biasa dengan air hangat, kurma, dan makanan lain. Barulah minum kopi favorit 1-2 jam kemudian. Ini bisa membantu kita lebih semangat, dan tidak ngantuk saat menjalankan shalat tarawih. Namun jangan minum kopi setelah tarawih, bila sensitif dengan kafein ya. Bisa-bisa kita sulit tidur, dan akhirnya malah bablas ketiduran ketika harus sahur.

Saat sahur pun boleh minum kopi. Ini bisa membantu kita lebih berenergi untuk bekerja di pagi hari. Kopi memang memiliki efek diuretik, sehingga ada kekhawatiran bisa menimbulkan dehidrasi saat berpuasa. Namun penelitian menyebutkan, bagi yang sudah biasa minum kopi, tubuh sudah beradaptasi sehingga efek diuretik dari kopi minimal. Namun untuk berjaga-jaga, ada baiknya minum kopi 1-2 jam sebelum mulai berpuasa, agar kita punya kesempatan untuk cukup minum selama sahur, dan mencegah kemungkinan dehidrasi. (nid)

____________________________________________

Ilustrasi: Coffee vector created by pikisuperstar - www.freepik.com