Lemak pun Ada yang Baik | OTC Digest
lemak_sehat_minyak_zaitun

Lemak pun Ada yang Baik

Sudah tiga minggu berjalan dari hari pertama 2019. Bagaimana langkah resolusi Anda untuk hidup lebih sehat? Sudah mulai mengurangi makanan yang digoreng? Itu hal yang bagus. Namun bukan berarti harus memusuhi lemak 100%.

Mendengar kata ‘lemak’, alarm kita langsung berbunyi untuk waspada. “Namun, penting diketahui bahwa 30% dari makanan kita harus mengandung lemak,” ungkap nutrisionis Emilia Achmadi. Selaput sel dan segala hal dalam tubuh kita tumbuh dengan lemak. Secara umum, lemak penting untuk pertumbuhan, daya tahan tubuh, fungsi otak, fungsi reproduksi, penyerapan vitamin tertentu (A, D, E, K), sebagai sumber energi selain karbohidrat, hingga mengatur suhu tubuh.

Yang perlu diperhatikan adalah jenis lemaknya. “Kita memiliki dua pilihan: lemak yang tidak memiliki manfaat kesehataan tambahan, atau lemak yang memiliki tambahan kesehatan. Yang manakah yang akan Anda pilih?” ujar Emilia, dalam diskusi bersama Bertolli Olive Oil di Jakarta, Jumat (24/01/19). Tentu, kita ingin fokus ke lemak yang lebih baik.

Sekitar 60% komposisi otak kita adalah lemak. Tak ayal, zat gizi ini termasuk ke makronutrisi, yang artinya diperlukan dalam jumlah banyak, berkisar 20-35% dari total asupan kalori dalam sehari. Bila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, lemak ‘baik’ membantu kita merasa kenyang, tanpa mengancam kesehatan.

Baca juga: Minyak Zaitun bisa Untuk Menggoreng

Yang dimaksud lemak baik adalah lemak tak jenuh. Di dalam tubuh, lemak baik akan diubah menjadi kolesterol ‘baik’ HDL, yang akan menjaga pembuluh darah tetap sehat. Sebaliknya, lemak jenuh akan diolah menjadi kolesterol ‘jahat’ LDL yang bisa menempel di pembuluh darah dan menciptakan aterosklerosis (kerak di pembuluh darah).

Lemak tak jenuh banyak terdapat pada ikan, dan sumber nabati seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan zaitun. Bukan rahasia lagi, minyak zaitun disebut sebagai salah satu minyak yang paling sehat. Namun, makanan Indonesia banyak yang digoreng. Apakah minyak zaitun boleh digunakan untuk menggoreng?

Ternyata, minyak zaitun jenis Extra Light memiliki titik asap yang tinggi (220oC). Titik asap adalah suhu di mana minyak mulai pecah dan rusak, dan menghasilkan asap. Makin tinggi titik asap menandakan bahwa minyak tersebut tahan terhadap panas sehingga aman digunakan untuk menggoreng. Ini karena Extra Light Olive Oil mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh tunggal yang tahan terhadap panas, dan hanya sedikit asam lemak tak jenuh ganda yang rusak akibat proses pemanasan.

Memang, rasanya asing untuk membuat masakan Indonesia dengan minyak zaitun. Namun untuk pilihan yang lebih sehat, tak ada salahnya dicoba. Apalagi, minyak zaitun jenis Extra Light memiliki rasa yang sangat ringan, sehingga tidak akan mengubah rasa masakan.

Chef Marinka berbagi resep hidangan khas Indonesia, yang digoreng dengan minyak zaitun. Wah seperti apa ya? Ini resepnya. (nid)