kopi menurunkan risiko kanker meningkatkan pembakaran lemak

Kopi Membantu Pembakar Lemak hingga Turunkan Risiko Kanker, Asal…

Di tengah pandemi COVID-19 ini trend kopi tidak pernah surut, masih banyak gerai-gerai kopi kekinian yang menerima pesan antar. Kopi yang saat ini menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern, ternyata memiliki manfaat kesehatan yang besar.  

Penelitian terbaru menemukan, minum 3-4 cangkir kopi per hari berhubungan dengan rendahnya risiko terhadap penyakit jantung, beberapa jenis kanker, hingga dimensia (kepikunan).Ini berdasarkan hasil penelitian kolaborasi Universitas Southampton dan Universitas Edinburgh (keduanya di Inggris), yang mengulas >200 studi di berbagai negara.

Menurut dr. Phaidon Toruan MM dalam akun Tweeter-nya menjelaskan, kopi memiliki manfaat kesehatan dan kebugaran sekaligus. “Tentu saratnya tidak pakai gula pasir (boleh pakai gula aren). Kopi membantu mengoptimalkan stamina, baik stamina olahraga, stamina kerja, bahkan membantu stamina di ranjang (membantu pergerakan sperma),” cuitnya.

Kopi terbukti secara ilmiah bermanfaat sebagai pembakar lemak, meningkatkan energi, dan merangsang reaksi BAB.

Riset juga menyatakan minum kopi berkorelasi secara konsisten dengan penurunan risiko terhadap penyakit jantung dan kematian akibat berbagai sebab. Pengurangan ini paling banyak pada mereka yang minum 3 cangkir/hari, dibandingkan mereka yang bukan peminum kopi. Minum >3 cangkir tidak menunjukkan bahaya, tapi manfaatnya tidak tampak lebih banyak.

Konsumsi kopi juga dihubungkan dengan lebih rendahnya risiko terhadap beberapa kanker seperti kanker prostat, endometrium, kulit dan lever (hati). Manfaat yang paling nyata terlihat pada gangguan hati seperti sirosis (pengerasan dan timbulnya janringan parut pada hati). Risiko diabetes tipe 2, batu empedu dan gout (asam urat) juga lebih rendah. Demikain pula dengan penyakit Parkinson, depresi dan dimensia akibat Alzheimer.

Tak bisa dipungkiri, minum kopi sering berkaitan dengan kebiasaan merokok. Beberapa studi telah menyesuaikan faktor-faktor lain yang mungkin berhubungan dengan konsumsi kopi dan dampaknya terhadap kesehatan, termasuk merokok. Penelitian ini  pun tidak mengesampingkan faktor-faktor tersebut, baik yang bermanfaat maupun yang bisa membahayakan.

Disimpulkan bahwa minum kopi itu aman selama tidak berlebihan, dan bisa menjadi bagian dari pola makan sehat bagi orang dewasa. Kecuali untuk ibu hamil dan perempuan dengan risiko fraktur (patah tulang). Perlu penelitian lebih lanjut lagi untuk memahami hubungan sebab akibat ini.

Bukan berarti perlu memaksakan diri untuk mulai minum kopi demi kesehatan. Bagaimana pun juga, orang yang sensitif terhadap kafein bisa mengalami efek samping seperti jantung berdebar, sulit tidur, atau asam lambung naik.

Yang pasti, minumlah kopi sewajarnya saja. Dan, minumlah kopi hitam tanpa tambahan gula. Gula, susu kental manis, krim, maupun camilan pendamping kopi seperti pisang goreng, inilah yang bisa mengganggu kesehatan. (jie-nid)