kopi campur lemak bisa mengikis lemak
kopi campur lemak bisa mengikis lemak

Kopi Campur Lemon, Benarkah Bisa Kikis Lemak dan Redakan Sakit Kepala?

Minuman kekinian kopi dicampur lemon tampaknya mulai banyak digemari. Minuman ini diklaim mampu membantu mengikis lemak, meredakan sakit kepala bahkan diare.

Cara pembuatannya adalah dengan mencampurkan 240 mL atau satu sendok makan kopi dengan perasan 1 buah lemon (jeruk nipis), kemudian diseduh menggunakan air panas.

Minuman ini berbeda dengan espresso romano dimana kopi espresso dihias dengan irisan lemon. Asam lemon dimaksudkan untuk membantu menyeimbangkan rasa pahit kopi. Menggunakan lemon dapat membantu menciptakan rasa kopi yang lebih halus dan kuat.

Sebagian orang mungkin beranggapan bila kopi dan lemon merupakan campuran yang tidak biasa, tetapi beberapa orang mempercayai manfaatnya – walau banyak ahli yang tidak setuju.

Salah satunya ahli nutrisi dan fisiologi Mayur Ranchordas dari Sheffield Hallam University mengatakan minuman kopi campur lemon tidak berhubungan dengan pemangkasan berat badan. Kafein yang ada pada kopi memang bisa meningkatkan metabolisme, namun dampaknya tidak akan terlalu signifikan.

"Ini cuma bualan besar. Dari sisi keilmuwan, tidak ada makanan yang bisa berdampak langsung membakar lemak. Tidak ada yang bisa," kata Mayur, dikutip dari The Sun.

Klaim yang santer terdengar di masyarakat antara lain membantu mengikis/membakar lemak, meredakan sakit kepala, hingga mengatasi diare. Berikut ini apa kata penelitian tentang klaim tersebut. 

1. Membantu mengikis lemak

Walau pandangan ini adalah yang paling popular, tetapi penelitian menunjukkan baik kopi atau lemon tidak bisa mencairkan lemak.

Satu-satunya cara untuk menghilangkan lemak yang tidak diinginkan adalah dengan mengonsumsi lebih sedikit kalori atau membakar lebih banyak kalori.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa kopi dapat membantu menurunkan berat badan. Kafein mampu menstimulasi jaringan lemak coklat (brown adipose tissue/BAT), sejenis jaringan lemak yang aktif secara metabolik tetapi berkurang seiring bertambahnya usia dan dapat memetabolisme karbohidrat dan lemak putih.

Studi di Scientific Reports 2019 melaporkan riset pada tabung tes atau manusia menunjukkan bila satu cangkir kopi (240 mL) bisa meningkatkan aktivitas BAT, menyebabkan kenaikan tingkat metabolik yang berakibat pada berkurangnya berat badan.

Mirip dengan riset tahun 1980an dan 1990an yang melihat adanya kenaikan tingkat metabolik dalam 3 jam setelah minum kopi, membuat tubuh membakar kalori lebih banyak 8-11% atau sekitara 79-150 kalori per hari.

Baca: Ingin Kurus? Ubah Lemak Putih Menjadi Lemak Coklat

2. Meredakan sakit kepala

Sakit kepala merupakan keluhan yang paling banyak dialami, sehingga tidak heran selain obat kimia banyak bahan-bahan alami yang dipakai untuk meredakan sakit kepala. Bagaimana dengan kopi?

Hipotesis C.A. Espinosa Jovel dari Universidad de la Sabana, Bogota, Kolumbia, menunjukkan bila kafein memiliki efek vasokonstriksi (mengencangkan pembuluh darah) yang mengurangi aliran darah ke kepala dan mengurangi rasa sakit.

Tetapi hipotesa lainnya di Journal of Headache and Pain mengatakan bila kafein memicu sakit kepala, demikian juga beberapa minuman dan makanan lain seperti coklat, alkohol dan lemon.

Itu sebabnya, minum kopi dicampur lemon bisa berpotensi meringankan atau justru memperberat sakit kepala. Bila sakit kepala berkurang, mungkin karena efek kafeinnya bukan campuran kopi dan lemon.

3. Mengatasi diare

Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung penggunaan lemon untuk mengobati diare, dan kopi merangsang pergerakan usus besar yang akan memicu rasa ingin buang air besar.

Selain itu diare menyebabkan kehilangan cairan yang bisa menyebabkan dehidrasi. Sementara kopi memiliki efek deuretik (memancing berkemih), sehingga akan memperburuk kondisi dehidrasi. (jie)