konsumsi sayap dan ceker ayam sebabkan kanker

Konsumsi Sayap dan Ceker Ayam Sebabkan Kanker Payudara, Benarkah?

Siapa yang tidak takut terhadap kanker, penyakit yang mematikan ini. Ada banyak sekali pandangan terkait kanker, salah satunya konsumsi sayap dan ceker ayam sebabkan kanker, khususnya kanker payudara pada wanita. 

Pendapat tersebut didasarkan dikarenakan bahwa sayap ayam merupakan bagian yang paling sering disuntik, sedangkan ceker ayam merupakan tempat menimbun 'end product' antibiotik dan turunan 'second hormonal'sehingga berpotensi menyebabkan kanker. 

Tetapi benarkah demikian? Prof. Dr. dr. Noorwati Sutandyo, SpPD-KHOM (Spesialis Penyakit Dalam Hematologi Onkologi Medik) dari RS Kanker Dharmais, Jakarta, menjelaskan bila ini adalah pendapat yang salah. 

“Enggak lah, hubungannya apa sayap atau ceker ayam dengan kanker. Aman kok,” ujar Prof. Noorwati dalam webinar Peran Bidan Dalam Deteksi Dini Kanker Payudara, beberapa waktu lalu.

Kanker pada dasarnya penyakit akibat pertumbuhan sel yang abnormal dan tak terkendali. “Seluruh sel di tubuh kita mengikuti perintah. Tiap sel membelah secara teratur, terkontrol, dan seragam seusai jenis selnya. Namun pada kanker, pembelahan dan pertumbuhan sel tidak terkontrol, dan bentuknya tidak sama,” Prof. Noorwati menjelaskan.

Tidak ada penelitian yang membuktikan bila konsumsi sayap dan ceker ayam sebabkan kanker payudara. Ayam yang disuntik hormon belum terbukti mampu menghidupkan sel kanker.

Logika sederhananya adalah bila ada kandungan kimiawi dalam ayam – yang dimasukkan lewat suntikan – akan menyebar ke seluruh tubuh, tidak hanya di bagian sayap atau cekernya saja.

Hormon pertumbuhan dulu jamak disuntikkan pada ayam potong untuk membuat pertumbuhan ayam lebih cepat. Tetapi sudah lama ada pelarangan penyuntikan hormon pertumbuhan pada ayam broiler. 

Pelarangan ini tertuang dalam Undang-Undang No. 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.  

Ayam potong (broiler) memang lebih cepat tumbuh karena secara genetik lebih optimal, dan dipelihara dengan pemberian pakan yang diatur ketat. Ini mirip dengan padi, dengan rekayasa genetik sehingga bisa lebih cepat dipanen. 

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI dalam situs resminya juga menyatakan bila konsumsi sayap dan ceker ayam sebabkan kanker adalah hoax, alias berita bohong.

Faktor risiko kanker payudara

Prof. Noorwati menjelaskan faktor risiko kanker, khususnya kanker payudara, terbagi menjadi dua kelompok besar: yang tidak bisa dihindari dan yang bisa dihindari. 

Faktor risiko kanker payudara yang tidak dapat dihindari antara lain:

  1. Semakin lanjut usia
  2. Riwayat keluarga menderita kanker
  3. Riwayat tumor payudara jinak
  4. Riwayat reproduksi seperti menstruasi pertama <12 tahun, hamil pertama usia >40 tahun, menopause >54 tahun

Sementara faktor risiko kanker payudara yang dapat dihindari seperti:

  1. Obesitas
  2. Konsumsi lemak tinggi
  3. Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan
  4. Tidak menyusui
  5. Pil KB estrogen murni dalam jangka panjang
  6. Terapi sulih hormon jangka panjang (jie)