idang rasjidi meniggal dunia karena penyakit degeneratif

Komplikasi Penyakit Sang Musisi Idang Rasjidi, Kita Semua Kehilangan Candamu, Musikmu, Sosokmu…..

Idang Rasjidi atau Chaidar Rasjidi (63 tahun) telah meninggalkan kita semua, Sabtu 4 Desember 2021. Legenda musisi jazz itu mengalami komplikasi penyakit degeneratif, yang sering dialami mereka yang sudah lanjut usia (lansia): penyakit jantung, diabetes mellitus atau kencing manis, asam urat, pengapuran tulang punggung dan gagal ginjal stadium 5/akhir

Menurut Shadu Rasjidi, kaki ayahandanya (kelahiran Pangkalpinang, Bangka Belitung) sempat akan diamputasi agar luka diabetesnya tidak menjalar lebih jauh. Kepada sang ayah juga akan dilakukan kateterisasi, untuk dilihat bagaimana kondisi jantungnya, apakah harus dipasang ring atau harus dilakukan tindakan operasi.

Ginjalnya ternyata juga bermasalah; bahkan sangat parah karena sudah mengalami gagal ginjal tahap 5 atau tahap akhir. Ini berarti fungsi ginjalnya tinggal beberapa persen. Perlu dilakukan cuci darah (hemodialisa/HD). Namun, menurut tim dokter, hal itu tidak bisa dilakukan mengingat kondisi jantung Sang Legenda.

Yang direncanakan tak dalam dilakukan, mengingat komplikasi yang dialami sudah sedemikian rupa. Hari Sabtu pagi, sekitar pukul 06.30, jantung Idang dilaporkan sempat terhenti, sehingga dibawa ke ruang ICU dan dipasangi alat bantu napas (ventilator). Diputuskan akan dilakukan USG jantung. Malam harinya, Sabtu 4 Desember 2021 tengah malam, sekitar pukul 23.35, Idang dinyatakan meninggal dunia. Sang Lenenda musik jaza ini dimakamkan keesokan harinya di tempat pemakaman umum (TPU) Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Komplikasi penyakit

Idang Rosjidi diketahui sudah sejak beberapa lama mengidap penyakit kencing manis atau diabetes mellitus. Dia juga mengidap penyakit asam urat, pengapuran tulang dan gagal jantung. “Kami baru tahu belakangan, beliau juga ternyata mengidap sakit ginjal,” ujar Shadu Rasjidi, anak Idang Rasjidi. Bisa dimaklumi, karena meski fungsi ginjal sudah menurun biasanya tidak memunculkan gejala. Gejala baru muncul ketika fungsi ginjal tinggal beberapa persen, dan yang bersangkutan harus menjalani cuci darah, atau dilakukan cangkok ginjal.

Penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus, penyakit jantung dan penyakit ginjal, sering disebut “penyakit orangtua”. Tak lain karena penyakit ini “akrab” dengan mereka yang sudah lanjut usia atau lansia. Bila tidak diterapi atau diobati dengan baik, penyakit yang satu dapat memicu munculnya penyakit yang lain, dan yang lain lagi.

Disarankan, mereka yang sudah berusia 40 tahun – apalagi yang usianya sudah kepala 5 – 6 atau 7 – sebaiknya melakukan medical check up; 6 bulan atau setahun sekali paling tidak. Dengan pemeriksaan kesehatan lengkap, dokter dapat mengetahui kondisi kesehatan seseorang. Bila ternyata ditemukan ada penyakit tertentu, dapat segera ditangani. Penyakit yang ditangani secara dini, tingkat kesembuhannya sangat besar. Dan, tentu saja, komplikasi penyakit dapat dihindarkan.

Perjalanan Sang Legenda

Sahabat almahrum, Jilly Likumahuwa, menyatakan bahwa Idang Rasjidi yang nama aslinya Chaidar Rasjidi, pandai bermain piano. Bakatnya sebagai musisi jazz makin menonjol saat bergabung dengan Abadi Soesman Band, Ireng Maulana Associate, The Galatic, Indra Lesmana - Idang Rasjidi Reformation Jazz sampai grup Trigonia.

Idang juga pernah tergabung dalam Jakarta All Stars, bersama Kiboud Maulana. Kiprah jazznya sampai ke panggung internasional. Dalam bersolo karis, ia mengeluarkan album Heaven and Earth (1996-an), Jazzy Piano dan Jazzy Christmas bareng Margie Segers.

Kepergian Idang Rasjidi menimbulkan rasa kehilangan yang dalam bagi musisi seperti Indra Lesmana, Arman Maulana dan Andien. "Selamat jalan kakakku dalam jazz, mas Idang Rasjidi. Kita semua kehilangan musikmu, candamu, pemikiranmu, sosokmu. Semoga mas Idang sekarang bisa beristirahat dengan tenang,” tutur Indra Lesmana.

"Salah satu pelajaran terbaik yang aku dapat dari beliau adalah, kita sebagai musisi harus belajar mendengar, karena kita main di panggung nggak sendirian. Ternyata yang Om Idang sampaikan, lebih dari sekadar pelajaran bermusik. Itu pelajaran tentang kehidupan,” ujar Andien. (sur)

___________________________________________

Foto: Tangkapan Layar/Youtube/@iCanStudioLive