Memilih Tabir Surya | OTC Digest

Kenapa Harus Memilih Tabir Surya Sesuai Jenis Kulit?

Perhatikan kandungan SPF dan PA pada tabir surya. Ada SPF 15, 30 dan seterusnya. Kekuatan perlindungan dari angka yang lebih tinggi, sebenarnya, tidak jauh beda dari angka yang lebih rendah. Misal, SPF 15 memblok UVB hingga 93%, SPF 30 sebesar 97%. Yang membedakan adalah lamanya perlindungan.

SPF 15 melindungi kulit maksimal 150 menit dari radiasi UVB, SPF 30 memberi perlindungan hingga 300 menit. Jadi, tabir surya SPF 15 perlu diulang tiap 2 jam, dan SPF 30 diulang tiap 4-5 jam.

Menilai derajat proteksi PA, digunakan simbol (+). “Makin banyak (+), makin tinggi proteksinya terhadap UVA,” terang dr. Nila. Di daerah dengan curah UVA lebih tinggi, seperti pantai dan dataran rendah seperti Jakarta, kandungan PA harus maksimal. Jadi, pilih tabir surya  PA++ atau PA+++.

Perhatikan bahan pembentuk tabir surya. Untuk iklim tropis yang lembab dan panas, sifatnya harus stabil. “Meski kandungan sunscreen-nya bagus, percuma bila cepat hilang ketika dioleskan di kulit,” tandas dr. Nila. Itu sebabnya, banyak yang merasa telah melindungi kulit dengan tabir surya, tapi tidak efektif karena tabir suryanya tidak stabil.

Sesuaikan juga dengan kondisi kulit. “Orang dengan kulit berminyak harus lebih hati-hati. Hindari yang creamy, karena kandungan minyaknya lebih banyak,” ujar dr. Nila. Untuk kulit berminyak gunakan tabir surya dalam bentuk losion atau gel, yang kandungan airnya lebih tinggi. Memang, jenis ini lebih cepat hilang ketimbang yang krim. Cuci wajah tiap 3 jam,  oleskan lagi tabir surya, untuk mencegah minyak dan keringat menumpuk, yang bisa menyumbat pori-pori dan memicu jerawat.

Bagaimana cara yang baik memakai tabir surya? “Oleskan 30 menit sebelum beraktivitas di luar ruangan, Oleskan secara merata dan tebal,” ucap dr. Gloria. Bila intensitas matahari cukup tinggi, ulang pemakaiannya tiap 2-3 jam. (nid)

 

Baca Juga: Tidak Cukup Sunblock Dengan SPF, Tetapi Juga Harus Mengandung PA

http://www.freepik.com">Designed by macrovector / Freepik