Kenali Tanda Dehidrasi pada Anak, sebelum Terlambat
tanda_dehidrasi_anak

Kenali Tanda Dehidrasi pada Anak, sebelum Terlambat

Dampak dehidrasi berat pada anak bisa fatal. Untuk itu, kita sebagai orang tua perlu mengenali tanda dehidrasi pada anak, sebelum menjadi berat. Beberapa tanda bisa terlihat dengan jelas; kita hanya perlu menyadarinya. Yuk, simak pemaparan Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K) berikut ini.

Demam

Salah satu fungsi air dalam tubuh adalah termoregulasi atau mengatur suhu tubuh. “Karenanya bila tubuh kekurangan cairan, fungsi termoregulasi terganggu, dan bisa muncul demam,” terang Dr. dr. Ariani dalam JOHNSON’S® Parent Club Expert Class melalui FB Live, beberapa waktu lalu. Meningkatnya suhu tubuh adalah salah satu tanda dehidrasi pada anak yang bisa dikenali.

Perubahan pada nadi dan tekanan darah

Pada dehidrasi ringan, biasanya nadi menjadi lebih cepat, tapi tidak terlalu signifikan dibanding denyut nadi normal. “Namun kalau dehidrasi berat, biasanya denyut nadi sudah mulai melemah, sehingga sulit teraba,” terang Dr. dr. Ariani, yang praktik di RSAB Harapan Kita, Jakarta. Pada dehidrasi berat, tensi atau tekanan darah juga mulai menurun. Ini adalah salah satu tanda dehidrasi pada anak yang harus diwaspadai, karena bisa menyebabkan pingsan bahkan gangguan kesadaran berat.

Kulit kisut

Bila curiga anak mengalami dehidrasi, coba lakukan tes berikut ini. Cubitlah kulit anak pada bagian perut. “Bila kulit agak lama kembali seperti semula, berarti dehidrasi. Ini menunjukkan turgor atau elastisitas kulit yang buruk,” ujarnya. Seharusnya, kulit sangat elastis karena mengandung cairan yang cukup, sehingga begitu dicubit, akan segera kembali seperti semula. Bibir juga bisa terlihat kering bahkan sampai pecah-pecah.

Ubun-ubun cekung

Tanda dehidrasi juga bisa dilihat dari ubun-ubun, khusus pada bayi baru lahir hingga usia 9 bulan. “Hingga usia ini, ubun-ubun bayi belum menutup. Bila ia mengalami dehidrasi, akan tampak ubun-ubunnya cekung, seperti tertarik ke dalam,” tutur Dr. dr. Ariani. Ini bisa terlihat bila bayi mengalami dehidrasi agak berat.

Urin pekat dan sedikit

Bila ada kecurigaan dehidrasi, hal pertama yang akan ditanyakan oleh dokter yakni: kapan anak terakhir kali pipis? “Kalau orang tua tidak ingat karena mungkin anak sudah tidak pipis lagi sejak pagi, kemungkinan ia dehidrasi,” ucap Dr. dr. Ariani.

Perhatikan selalu bagaimana pola buang air kecil (BAK) anak. Kapan terakhir ia BAK, bagaimana warna urinnya, dan seberapa banyak ia pipis. Urin yang jernih menandakan kecukupan air yang baik. Makin pekat warna urin dan makin sedikit jumlahnya, makin berat dehidrasi yang dialami si Kecil.

Bobot tubuhnya biasanya pun turun secara signifikan, karena 70-80% komposisi tubuh anak adalah cairan. Maka begitu ia kekurangan cairan, akan berdampak besar terhadap berat badannya. (nid)

____________________________________________

Ilustrasi: People photo created by freepik - www.freepik.com