cek tekanan darah di rumah
memeriksa tekanan darah di Apartemen Green Pramuka City Tower Chrysant 15/KJ, Jl Jend A Yani Kav 49, Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat

Kapan Perlu Cek Tekanan Darah Di Rumah

Stres, olahraga, dan bahkan berada di ruangan bersama dokter dapat meningkatkan tekanan darah Anda. Jadi, sering kali sulit untuk mengatakan bila tekanan darah naik saat diperiksa, Anda benar-benar menderita hipertensi.

Untuk mengimbangi masalah ini, banyak dokter menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah di rumah (mandiri), biasanya menggunakan tensimeter digital.

Cek tekanan darah di rumah sangat berguna untuk orang dengan white-coat hypertension (hipertensi jas putih: merujuk pada tensi mendadak naik saat bertemu dokter), serta untuk mengevaluasi respons olahraga, obat-obatan atau perubahan dosis obat.

Hipertensi jas putih sering ditemukan pada pasien hipertensi derajat 1 (tekanan darah sistolik 140-159 mmHg dan diastolik 90-99 mmHg) saat pemeriksaan di klinik, namun normal pada pengukuran di rumah.

Menurut Sekjen InaSH (Indonesian Society of Hypertension), dr. Eka Hermeiwaty, SpS, “Pada individu ini tidak perlu diberikan pengobatan namun butuh pemantauan jangka panjang karena berisiko terjadi hipertensi di kemudian hari. Prevalensi diperkirakan 2,2 – 50 % dan sangat di pengaruhi oleh cara pengukuran di klinik.”

Cek tekanan darah di rumah memberi gambaran yang lebih akurat tentang tekanan darah Anda. Membantu Anda menyempurnakan strategi untuk menjaga tekanan darah tetap terkendali.

Dan ini bisa membuat Anda lebih fokus pada upaya mengendalikan penyakit, mencegah jangan sampai terjadi komplikasi, misalnya serangan jantung, stroke atau gagal ginjal.

Melansir Health Harvard, ketika Anda pertama kali mulai memeriksa tekanan darah mandiri, ukurlah di pagi hari dan malam hari, setiap hari selama seminggu. Jika sebagian besar pembacaan tergolong dalam angka yang direkomendasikan dokter, Anda bisa memeriksa tekanan darah dua atau tiga kali per minggu.

Jangan panik jika salah satu hasil pemeriksaan mandiri ini menunjukkan pembacaan tinggi. Ingatlah bahwa tekanan darah Anda berubah secara konstan sepanjang hari.

Banyak alat pengukur tensi yang memiliki fitur menyimpan angka pembacaan selama seminggu atau lebih. Jika tidak, catat (secara manual) setiap kali Anda mengukur tensi, untuk kemudian ditunjukkan pada dokter – saat pemeriksaan di poli.

Namun dokter mengingatkan, pemantauan tensi mandiri setiap hari bisa menciptakan pemahamanan yang salah. Ini mirip dengan menimbang berat badan setiap hari, saat Anda ingin menurunkan berat badan.

Pemantauan yang terlalu sering dapat menimbulkan kecemasan atas fluktuasi kecil tanpa berkontribusi pada manajemen tekanan darah jangka panjang.   

Panduan cek tekanan darah di rumah

Saat melakukan pemeriksaan tekanan darah di rumah, penting dilakukan dalam ruangan yang tenang dan nyaman.

Pengukuran dilakukan dua kali, pada pagi dan malam hari. Saat pagi hari, lakukan pengukuran 1 jam setelah berjalan, buang air kecil, sebelum sarapan dan minum obat. Sementara malam hari pengukuran tensi sesaat sebelum tidur, atau dua jam setelah makan.

Saat melakukan pengukuran, “Istirahat 1-5 menit, posisi duduk dengan bersandar. Duduk di dekat meja dengan lengan dan manset setinggi jantung,” saran dr. Eka.

Saat melakukan pengukuran jangan sambil mengobrol atau gelisah, dan dilarang menyilangkan kaki. Tidak disarankan berolahraga 30 menit sebelum melakukan pengukuran, minum kopi/merokok 1 jam sebelumnya. Dan jangan minum obat sebelum pengukuran. (jie)

Baca juga: Bagaimana Cara Lakukan Cek Tekanan Darah Mandiri