durian tidak mengandung kolesterol tetapi tinggi kalori

Durian Tidak Mengandung Kolesterol, tapi Hati-hati karena Kandungan Energinya Tinggi

Durian banyak mengandung zat gizi. Durian tidak mengandung kolesterol tetapi kandungan kalorinya tinggi sehingga konsumsi harus dibatasi.

Durian (durio zibethinus) adalah buah asli Asia Tenggara, yang oleh pecinta buah  dianggap sebagai “rajanya” buah. Tapi bagi yang tidak suka, mencium baunya saja membuat perut mual dan kepala pusing. Bau durian yang menyengat disebabkan senyawa propanatiol (sejenis belerang), ester etil alfa metilbutirat serta sederet senyawa lain.

Selain durian yang sudah matang, sebagian masyarakat Mentawai, Sumatra Barat, gemar makan daging buah durian yang masih mentah, karena mengenyangkan dan rasanya gurih. Setelah matang, selain langsung dimakan, daging buah durian dibuat lempok.

Dilihat dari teksturnya yang lembut dan manis, durian tinggi kalori. Dalam 100 gram durian terkandung 147 kkal. Artinya, mengonsumsi 1 kg durian berarti mendapat 1.470 kkal, mendekati kebutuhan kalori harian 1.500 kkal.

Durian sangat kaya nutrisi. Mengandung kalsium, zat besi, magnesium, forsfor, sodium, potasium, folat. Juga vitamin A,C, B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niacin) dan B6. Penelitian menunjukkan, satu cup durian menyediakan 80% kebutuhan vitamin C harian, dan memenuhi 38% vitamin B6, 61% vitamin B1 serta 39% asupan manggan (Mn) harian. Selain itu, durian tinggi serat, banyak mengandung phytonurient, polyphenol, phytosterol, antioksidan, organosulfur dan tryptophan, karbohidrat, lemak tak jenuh dan protein.

Menurut Dr. James A. Joseph, PhD, Direktur dari the Neuroscience Laboratory at the USDA-ARS Human Nutrition Research Center on Aging (HNRCA) di Tufts University, warna kuning buah durian memiliki pigmen betakaroten, yang dapat membantu komunikasi antarsel, dan mengurangi tumbuhnya sel jahat.

Sel kadang terpicu oleh replikasi sel abnormal di dekatnya, lalu mengirimkan pesan penting: berhenti membelah diri. “Jika sel abnormal tak bisa mendengar pesan tersebut, tidak terjadi pencegahan. Betakaroten membantu pendengaran antarsel, dengan mengaktifkan gen yang memroduksi jalan masuk kecil ke dalam sel bagi pembawa pesan tersebut,” jelasnya.

Durian juga kaya phytosterol. Department of Pharmacology & Toxicology, School of Medicine, State University of  New York, AS, memberi catatan tentang manfaat zat phytosterol. Antara lain: memperbaiki reaksi antitumor pada tubuh, memperbaiki ketahanan terhadap kanker, dan secara langsung menghambat pertumbuhan tumor.

Zat organosulfur merupakan kandungan gizi penting pada durian. Zat ini juga banyak terdapat pada bawang putih. Manfaatnya dapat menurunkan sintesa kolesterol yang terjadi di sel hati, antiradang, antioksidan dan  antimikroba (bakteri dan jamur). Ini komponen insulin untuk meningkatkan serapan glukosa untuk menghasilkan energi. Organosulfur bersama tiamin dan biotin membantu menjaga metabolisme gula.

Prof. Dr. Aminuddin AHK dari Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Kebangsaan Malaysia menyatakan, durian mengandung tiga jenis gula alami: sukrosa, fruktosa dan glukosa, yang secara instan dapat memberi tambahan energi.

Penelitian membuktikan, mengonsumsi dua pongge buah durian menyediakan energi untuk bekerja 90 menit terus-menerus. Dibanding apel, durian mengandung 4x protein, 2 x karbohidrat, 3 x fosfor, 5 x vitamin A dan zat besi, serta 2 x vitamin dan mineral yang lain. (jie)


Ilustrasi: truthseeker08 from Pixabay