Bermacam Buta Warna Parsial, Punya Kelebihan dapat Melihat Kamuflase Warna

Bermacam Buta Warna Parsial, Punya Kelebihan dapat Melihat Kamuflase Warna

Lolos seleksi tahap 1, Fahri F Nurizki tak bisa ikut seleksi berikutnya. Namanya dicoret dari daftar siswa calon bintara Polri. Ia menduga panitia seleksi “ada main”.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombespol Endra Zulpan, membenarkan Fahri lulus seleksi tahap 1. Pada tes lanjutan, ia didagnosis menderita buta warna parsial. Hal ini diketahui saat dilakukan pemeriksaan oleh tim medis dari Biddokkes Polda Metro Jaya, disaksikan Kabid Propam dan Sekretariat SDM Polda Metro Jaya. Profesi polisi mengharuskan tidak buta warna, maka nama Fahri pun dicoret .

Buta Warna Total dan Parsial

Ada beberapa jenis buta warna. Penyandang buta warna total, tidak bisa membedakan warna. Ada yang tidak bisa membedakan warna ungu dan biru. Warna kuning terlihat seperti hijau, atau sulit membedakan warna merah dan hitam.

Pada buta warna parsial, penyadang sulit membedakan warna merah, biru, hijau. Bila orang normal melihat suatu benda,  cahaya dari sekitarnya akan memantul ke permukaan benda dimaksud, dan ditangkap oleh retina di bagian belakang mata. Panjang gelombang cahaya yang dipantulkan benda tersebut, menentukan warna apa yang terlihat.

Seperti dilansir Verywell Health, retina manusia memiliki 3 jenis kerucut yang berfungsi menangkap warna. Kerucut pertama memungkinkan kita melihat warna merah. Kerucut kedua warna hijau, kerucut ketiga menangkap warna biru. Pada penderita buta warna, satu atau lebih kerucut tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, tidak dapat melihat warna tertentu atau melihat warna secara berbeda.

Beberapa Jenis Buta Warna

Ada beberapa jenis buta warna parsial, yang terbagi secara dua garis besar: buta merah-hijau, dan buta kuning-biru.

1. Buta warna merah-hijau

Penyandang sulit membedakan warna merah dan hijau, mengira kedua warna sama. Buta warna merah-hijau Deuteranomaly, melihat warna hijau seperti merah, atau tidak dapat melihat warna hijau. Protanomali kebalikan dari deuteranomaly. Warna merah tampak hijau, atau sama sekali tidak mengenali warna hijau.

2. Buta warna kuning-biru.

Penyandang sulit membedakan warna biru - hijau - kuning – merah. Kondisi Tritanomali ini membuat seseorang tidak dapat membedakan warna biru dan hijau, warna kuning dan merah. Adapun Tritanopia, tidak bisa membedakan warna biru - hijau, ungu - merah - kuning - merah muda. Beberapa warna juga tampak kurang cerah bagi penderita.

Sel Batang, Sel Kerucut

Pada retina ada dua jenis sel untuk menangkap cahaya, sel batang dan sel kerucut. Sel batang sensitif terhadap cahaya, berguna untuk beradaptasi dalam ruangan redup. Sel kerucut akurasi pandangannya lebih baik, memiliki fotopigmen untuk membedakan warna. Sel kerucut memiliki 3 macam fotopigmen, yang dapat membedakan 3 warna yaitu merah, biru, hijau.

Buta warna terjadi akibat keterbatasan atau hilangnya fungsi sel kerucut. Jika fotopigmen merah (protan) atau hijau (deutran) tidak berfungsi, akan sulit membedakan nuansa warna merah dan hijau. Warna merah, jingga dan kuning terlihat lebih hijau, kecokelatan atau hitam. Warna hijau dan kuning terlihat lebih merah, atau sulit membedakan warna ungu dan biru.

Buta warna umumnya karena faktor genetik. Penyakit tertentu juga dapat membuat seseorang buta warna: glaukoma, degenerasi makula, Alzheimer, sklerosis ganda, dan efek samping obat.

Dilansir Everyday Health, belum ada obat atau prosedur medis untuk mengobati buta warna. Sejumlah peneliti dilaporkan telah merancang terapi gen, yang terbukti bisa menyembuhkan buta warna pada monyet, yang tidak bisa membedakan warna hijau dan merah. Sayangnya, terapi gen ini belum dinyatakan aman bagi manusia.

Kacamata Khusus

Buta warna bukan penyakit berbahaya. Penderita buta warna umumnya dapat beradaptasi dengan lingkungan dan menunjukkan produktivitas yang baik, seperti orang normal.

Ada kacamata atau lensa kontak khusus yang dapat membantu penderita buta warna merah-hijau; jenis buta warna yang paling umum. Tidak dapat membuat buta warna sembuh total, namun warna yang kurang jelas dapat terlihat lebih terang.

Kabar baik lainnya, menurut tim peneliti Angkatan Darat AS, penderita buta warna dapat melihat kamuflase warna lebih baik, dibanding orang dengan penglihatan normal. Mereka juga lebih mampu membedakan tekstur dan kecerahan suatu benda. (sur)

____________________________________________

Ilustrasi: Cool guy photo created by asier_relampagoestudio - www.freepik.com