manfaat_teh_untuk_kesehatan_kardiovaskular

Berapa gelas teh yang harus Anda minum untuk mencegah serangan jantung atau stroke?

Rutin minum secangkir / segelas teh akan memperpanjang usia Anda, demikian kesimpulan penelitian yang dimuat di Eropean Journal of Preventive Cardiology.

Peneliti menyarankan minum tiga gelas teh atau lebih dalam seminggu akan meningkatkan kesehatan kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) dan memperpanjang umur.

Dalam penelitian jangka panjang berskala besar tersebut, tim peneliti dari Chinese Academy of Medical Science, Beijing, melacak 100.902 partisipan tanpa riwayat serangan jantung, stroke atau kanker.

Partisipan dibagi menjadi dua kelompok : mereka yang minum tiga gelas atau lebih teh per minggu, dan yang tidak.

Setelah partisipan diikuti selama 7,3 tahun (rata-rata), peneliti meyakini mereka yang lebih sering minum teh cenderung lebih sehat untuk jangka waktu lama.

Mereka yang punya kebiasaan minum teh (>3x seminggu) ditemukan 20% lebih rendah untuk menderita penyakit jantung dan stroke, 22% lebih kecil untuk meninggal akibat penyakit jantung dan stroke, dan 15% lebih kecil untuk meninggal karena sebab lain.

Lebih dari 14.000 orang juga dinilai dalam studi lanjutan. Mereka yang tetap mempertahankan kebiasaannya minum teh dalam kedua studi itu mendapatkan manfaat paling besar. Risiko penyakit jantung dan stroke berkurang hingga 56%.

Jawabannya adalah polifenol

Para ahli sepakat kelompok yang rutin minum teh mendapatkan manfaat dari polifenol – zat kimia organik yang ditemikan dalam baik teh hitam atau hijau.

Dilansir dari healthline, Dr. Guy L. Mintz, direktur dari Cardiovascular health and lipidology di Northwell Health’s Sandra Atlas Bass Heart Hospital, AS, polifenol diketahui bermanfaat untuk kesehatan kardiovaskular. 

“Manfaatnya termasuk meningkatkan fungsi pembuluh darah, menjadi lebih lentur,” katanya,”Zat ini juga bisa meningkatkan koleseterol baik (HDL), yang juga bersifat pelindung jantung. Termasuk juga mengurangi peradangan dan membuat platelet (keping darah merah) menjadi tidak gampang lengket.”

Para ahli sepakat karena polifenol tidak disimpan dalam tubuh dalam waktu lama, masuk akal bila konsumsi teh berkelanjutan diperlukan jika ingin mendapatkan manfaatnya untuk kesehatan jantung.

Hitam atau hijau

Baik teh hitam atau hijau mengandung polifenol, tetapi bagi pencinta teh sejati perbedaan kadungan di antaranya sangat berarti.

Ini bisa jadi karena proses fermentasi untuk menghasilkan teh hitam mungkin mencairkan sebagian polifenolnya. Ada juga fakta bila teh hitam kerap disajikan dalam betuk minuman campuran, misalnya teh susu.

Dongfeng Gu, PhD, profesor epidemiologi dan genetika medis di Chinese Academy of Medical Science, mencatat bahwa peserta penelitian tersebut cenderung lebih senang minum teh hijau.

“Dalam penelitian kami tersebut, 49% peminum teh lebih sering minum teh hijau, sementara hanya 8% yang memilih teh hitam,” tulis Prof. Gu.

Sedikitnya jumlah peminum teh hitam membuat peneliti lebih sulit untuk mengamati adanya hubungan kuat, tetapi mereka mengisyaratkan adanya perbedaan efek antara kedua jenis teh.

Hal lain yang menjadi perhatian adalah manfaat teh tampak lebih banyak pada pria daripada wanita. Ini bisa disebabkan oleh rendahnya insiden penyakit jantung dan stroke pada wanita; wanita mendapat perlindungan dari hormon estrogen, sementara pria tidak. (jie)