makan ikan saat luka, makan ikan membuat luka menjadi gatal
makan ikan saat luka

Benarkah Makan Ikan Membuat Luka Menjadi Gatal? Ini Penjelasan Dokter

Banyak anggapan di masyarakat bila makan ikan membuat luka menjadi gatal, sulit sembuh atau luka berbau amis. Tetapi benarkah pandangan tersebut?

Mereka mungkin berpikir: karena ikan pada dasarnya amis, maka akan membuat luka juga berbau amis. Atau, berdasakan omongan orang-orang tua: luka menjadi lebih gatal setelah makan ikan. 

Ternyata itu semua mitos. Dr. Harry Parathon, SpOG (K), Ketua Pusat Resistansi Antimikroba Indonesia (PRAINDO) menjelaskan, pada dasarnya semua luka akan menjadi gatal dalam proses penyembuhan. 

“Itu (gatal) reaksi jaringan dalam kulit. Itu tidak apa-apa. Bukan karena makanan. Tidak makan ikan pun akan gatal,” katanya, dalam seminar Inovasi Sorbact® Mencegah Resistansi Anti Mikroba (AMR) dalam Perawatan Luka, 29 November 2022 lalu. 

Luka membutuhkan dukungan nutrisi yang cukup untuk sembuh atau membangun jaringan baru. Protein adalah nutrisi yang salah satu fungsinya untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh. 

Protein bisa dibaratkan sebagai “batu bata” yang menyusun jaringan tubuh, seperti otot, tulang, paru-paru, kulit hingga rambut. Ia juga bertanggungjawab memelihara dan mengganti jaringan yang rusak. 

Dalam kondisi normal, jumlah protein yang digunakan untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh akan sama setiap harinya. 

Namun, saat ada pertumbuhan jaringan baru, atau ketika pemecahan protein terjadi lebih banyak – saat hamil, menyusui atau pada orang yang sakit – kebutuhan protein bisa berkali lipat. 

“Untuk sembuh dari luka operasi tubuh perlu kondisi yang bagus. Tidak boleh anemia dan kurang protein. Jadi protein itu seperti lem-nya luka. Protein bisa dari telur, ikan, ayam atau daging. Jadi tidak apa-apa makan ikan, malah bagus,” kata dr. Harry.

“Bahkan di Timor Leste ada mitos kalau operasi justru harus makan tim ayam selama 40 hari,” lanjutnya. "Kita berbeda. Di sini malah nggak boleh makan ikan, nggak boleh makan ayam, nggak boleh makan telur, nggakboleh minum banyak.”

Pandangan tersebut justru berakibat buruk. Alih-alih sembuh luka justru cekung ke bawah, luka tidak sembuh sempurna. “Lukanya menjadi dekok kalau orang Jawa bilang," kata dr. Harry.

Sebagai tambahan, asupan protein yang cukup juga dibutuhkan untuk membentuk antibodi. Antibodi berperan penting untuk melawan infeksi bakteri atau virus. Luka terbuka rawan mengalami infeksi. 

Jadi, mengonsumsi protein tertentu, temasuk makan ikan tidak akan membuat luka menjadi gatal. Tetapi diperlukan untuk penyembuhan luka yang optimal. (jie)