beda sunscreen dan sunblock
perbedaan sunscreen dan sunblock mana yang lebih baik

Beda Sunscreen dan Sunblock, Mana Yang Lebih Baik?

Dalam satu bulan terakhir ini kita merasakan panas yang menyengat. Anda perlu melindungi kulit dari paparan sinar UV ekstrem. Penting mengetahui beda sunscreen dan sunblock.

Walau Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan ini tidak termasuk sebagai gelombang panas, peningkatan suhu ekstrem ini membuat kita tidak nyaman beraktivitas.

Ada perbedaan mendasar antara sunscreen dan sunblock, kedua produk ini bekerja dengan cara berbeda, walau sama-sama melindungi kulit Anda dari paparan sinar ultraviolet (UV) yang berbahaya.

Sunblock, sesuai namanya, secara harfiah memblok sinar UV dengan membentuk lapisan pelindung. Sementara sunscreen menyaring sinar UV agar tidak menembus lapisan kulit dalam.

Sunscreen merujuk pada kandungan kimiawi yang berfungsi sebagai penyaring sinar matahari sebelum mengenai kulit. Bahan-bahan aktif tersebut meliputi oxybenzone, avobenzone, octisalate, octocrylene, homosalate atau octinoxate.

American Academy of Dermatology Association menjelaskan, sunscreen lebih ‘ramah’ untuk kulit karena relatif mudah dioleskan ke kulit dan tidak meninggalkan residu putih.

Perbedaan sunscreen dan sunblock juga terletak pada cara pemakaiannya. Karena sunscreen hanya akan bekerja bila diserap kulit, ia butuh waktu (digosok atau ditepuk-tepuk) beberapa waktu terlebih dulu. Sedangkan sunblock, Anda hanya tinggal perlu mengoleskannya karena berfungsi sebagai penghalang fisik.  

Sunblock biasanya meninggalkan noda putih pada kulit, sementara sunscreen tidak (hilang sama sekali).

Mana yang lebih baik?

Kedua tabir surya ini mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Sunscreen tidak meninggalkan residu putih, tetapi beberapa kandungan kimiawinya bisa mengiritasi kulit.

Rhonda Q. Klein, MD, MPH, FAAD, dari Modern Dermatology, di Connecticut (AS), menjelaskan risiko iritasi terutama terjadi pada mereka dengan kulit sensitif. Beberapa jenis sunscreen juga mengandung minyak, bisa menimbulkan jerawat.

Sunblock lebih baik karena tidak mengandung bahan kimia yang bisa menyebabkan iritasi,” ujarnya, melansir Health. “Bahkan, sunblock bisa diterima oleh jenis kulit yang paling sensitif.”

Namun, Dr. Klein mengingatkan, pada akhirnya tabir surya terbaik adalah yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Baik sunscreen dan sunblock mengandung SPF (sun protection factor). The American Academy of Dermatology menyarankan gunakan produk tabir surya mengandung SPF setidaknya 30, yang akan menghadang sinar UV hingga 97%.  

Rekomendasi dan tips

Untuk mendapatkan manfaat terbaik dari sunscreen atau sunblock, pastikan produk tabir surya tersebut mengandung minimal SPF 30, dan tahan air.

Juga memberikan perlindungan luas terhadap ultraviolet A (UVA) dan ultraviolet B (UVB). UVB bisa menyebabkan sunsburns dan kanker kulit, sedangkan UVA kerap dihubungkan dengan penuaan kulit.

Ingatlah untuk memilih sunscreen dan sunblock yang Anda sukai agar tetap menggunakannya. Tabir surya ini tersedia dalam berbagai bentuk, termsuk losion, gel, krim, salep, stik lilin dan semprotan.

Pilih krim untuk jenis kulit kering dan pada wajah. Stik lilik lebih mudah digunakan untuk melindungi area mata. Gel bekerja baik di area yang berambut, termasuk kepala.

Oleskan sunscreen atau sunblock 15 menit sebelum ke luar ruangan dan ulangi setiap dua jam setelahnya. Juga, pakai kembali setelah berenang atau berkeringat, karena air akan menghilangkan perlindungannya. (jie)