Bahaya Kotoran Telinga Mengeras, bisa Menyebabkan Tinnitus dan Bikin Bolot
bahaya_kotoran_telinga_mengeras

Bahaya Kotoran Telinga Mengeras, bisa Menyebabkan Tinnitus dan Bikin Bolot

Siapa sangka, bahaya kotoran telinga mengeras bisa menyebabkan tuli sementara. Hal ini dialami oleh seorang lanjut usia (Iansia) di Jakarta. Dalam hitungan minggu, pendengarannya semakin menurun. Sampai akhirnya, dia sama sekali tidak dapat mendengar saat ditawari makan.

Keluarga menduga, pendengaran sang kakek terus menurun karena faktor usia. Seorang kerabat usul agar kakek tadi dibawa ke dokter spesialis THT (telinga hidung tenggorokan). Ternyata, kedua telinga sang kakek tersumbat kotoran yang mengeras. Sukurlah setelah kotoran dibersihkan, pendengarannya bisa kembali normal.

Di telinga, wajar kalau ada kotoran. Bukan hanya pada telinga mereka yang sudah lanjut usia. Telinga anak-anak pun bisa tersumbat kotoran, sehingga sistem pendengarannya terganggu. Mereka yang mengalami kondisi ini, sering diejek dengan kata-kata, “Wah, masih muda sudah kaya Bolot.”

Bolot adalah seorang komedian senior yang kedua telinganya seolah mampet, sehingga 100 persen last. Anehnya, ia bisa mendengar jelas, bila yang bicara seorang perempuan cantik.

Telinga Mengeluarkan Kotoran

Kotoran telinga terbentuk secara alami dari campuran sekresi kelenjar minyak, kelenjar keringat dan sel kulit. Kotoran itu memenuhi liang telinga. Sebersih apapun seseorang menjaga kebersihan telinganya, kotoran telinga akan tetap ada.

Kotoran yang disebut earwax ini akan terdorong keluar, ketika seseorang melakukan gerakan mengunyah atau berbicara. Meski terlihat kotor, kotoran telinga berguna untuk menjaga kebersihan liang telinga.

Kotoran telinga secara alami akan keluar sambal membawa serta partikel-partikel kecil seperti debu, pasir atau kotoran lain, yang tanpa disadari masuk ke dalam telinga. Kotoran telinga ikut melindungi dan melubrikasi liang telinga, sehingga memperkecil bahaya terkena infeksi.

Umumnya, tekstur kotoran telinga bersifat lembut. Namun kotoran tersebut bisa kering, mengeras sehingga menyumbat telinga. Misalnya karena dikorek-korek menggunakan cotton bud, sering menggunakan earphone, atau memakai alat bantu dengar.

Bahaya Kotoran Telinga Mengeras

Kotoran telinga, apalagi kalau sampai kering dan mengeras, dapat menyebabkan pendengaran terganggu seperrti pada kasus kakek di atas. Selain itu dapat menyebabkan: telinga gatal dan terasa tidak nyaman, sakit/infeksi telinga, tinnitus (telinga berdenging), hingga vertigo atau kepala pusing seperti berputar. Ya, bahaya kotoran telinga mengeras itu nyata.

Cara Membersihkan Kotoran Telinga

Dokter spesialis THT biasanya menyartankan agar telinga dibersihkan secara berkala. Cara membersihkan dilakukan menggunakan kain lembut, dan usap kotoran yang akan keluar dari telinga. 

Adapun kotoran telinga yang mengeras dapat dibersihkan dengan:

1. Obat tetes telinga

Dengan obat tetes, kotoran telinga yang keras dapat dibersihkan. Obat tetes telinga berbahan dasar acetic acid, hydrogen peroxide, atau sterile saline. Mula-mula, miringkan kepala. Tekan pipet sampai obat menetes ke dalam telinga. Kemudian tegakkan kepala, sesuai petunjuk penggunaan. Minyak zaitun bisa digunakan sebagai cairan pembersih telinga.

2. Irigasi (ear syringing)

Metode irigasi biasanya dilakukan oleh dokter THT. Digunakan alat lasticr, manual atau elektrik, untuk mendorong kotoran telinga keluar.

3. Dibersihkan secara manual

Dokter THT bisa membersihan kotoran telinga yang mengeras secara manual, dengan bantuan alat sederhana dari lastic atau metal.

4. Disedot

Kotoran telinga yang keras dikeluarkan dengan cara disedot menggunakan alat khusus. Tindakan ini hanya bisa dilakukan oleh dokter spesialis THT.

Bahaya kotoran telinga mengeras memang tidak sampai mengancam nyawa. Namun bisa sangat mengganggu pendengaran, bahkan vertigo, sehingga turut menurunkan kualitas hidup. (sur)

____________________________________________

Ilustrasi: Image by karlyukav on Freepik